Tak Bersahabat
"Kau kenapa?" tanyaku seraya mendaratkan pantat di rumput yang masih basah oleh embun. Dia tak langsung menjawabku seperti biasanya, membuatku menoleh padanya. Meninggalkan pemandangan birunya langit yang berpadu cantik dengan kejernihan air di depan sana. Dia masih diam, hanya melirikku dengan wajah yang ditekuk-tekuk. Itu. Wajah itu yang membuatku bertanya pagi ini. Tak seperti biasanya, pagi ini dia menyambutku dengan wajah cemberut itu. "Jangan menggangguku. Kesal aku denganmu, kalian, manusia," katanya. Akhirnya. "Lah, memangnya aku salah apa padamu?" tanyaku bingung. Seingatku terakhir kali kami berbincang kemarin, hubungan kami baik-baik saja. "Alam tak bersahabat," katanya pelan. Sebuah gumaman bernada kecaman. Ada nada tak terima terdengar jelas dari sana. Aku diam, menunggu. Yah, pada dasarnya aku sedang tak mampu menemukan kata-kata. Tak tahu harus mempertanyakan bagaimana. "Kau tau? Lagi-lagi aku yang salah,"...