Titik
Taman Nukila, Ternate, Maluku Utara (dokumen pribadi) "Jelek betul wajahmu kamu lipat-lipat begitu." Kamu, yang semenjak kita memulai jogging tadi hanya diam, akhirnya mengeluarkan suara. Aku angkat bahu. "Ada masalah?" tanyamu dengan napas terengah. Kamu memelankan ayunan kaki, mulai berjalan. Aku ikut berhenti berlari, ikut melangkah cepat di sisimu dengan sesekali mengambil napas panjang. "Masalah kantor lagi?" tanyamu. "Biasalah. Habis rapat kemarin. Atasan bikin aturan aneh-aneh yang nyusahin." "Terus kamu bilang apa waktu rapat?" Aku menggeleng. "Mau bilang apa? Memangnya aku ini siapa?" "Kamu lupa namamu?" "Nggak lucu." Aku manyun. "Serius. Aku ini di kantor bukan siapa-siapa. Aku tuh cuma sebuah titik kecil, tak penting." "Titik itu penting loh," katamu. "Penting apa? Kecil, tak bermakna." "Wooo.. jangan salah. Titik itu yang memulai s...