Hari Ini Ada yang Pergi
Hari ini ada yang pergi. Lagi.
Pagi ini ketika sedang mencoba mengambil napas setelah dua puluh menit lari
pagi, saya mendapatkan panggilan telpon dari rumah yang mengabarkan salah
seorang kerabat meninggal dunia. Sebenarnya, saya sudah mengambil cukup banyak
waktu untuk mempersiapkan diri mendengar kabar ini karena kerabat yang
meninggal ini memang sudah sakit beberapa waktu. Tapi, ternyata tetap saja
berita ini mengejutkan saya, tetap saja rasanya seperti tiba-tiba, mendadak.
Apalagi mengingat saya sudah merencanakan untuk mengunjungi dan berkenalan
dengan beliau ketika saya pulang ke Solo akhir minggu ini. Iya, berkenalan.
Kami memang belum pernah sekali pun bertemu. Saya hanya beberapa kali mendengar
cerita tentang beliau dan dari cerita yang saya dengar, saya merasa sudah cukup
tahu jika beliau ini orang yang baik. Makanya saya ingin sekali berkenalan dan
bertemu langsung. Yah, tapi apa bisa dikata. Jodoh itu memang bukan kita yang
menentukan. Mungkin kami memang belum berjodoh. Kami belum sempat bertemu dan
beliau sudah harus pergi.
Waktu. Tiba-tiba saya memikirkan tentangnya, tentang waktu, seharian
ini. Kabar yang saya terima tadi pagi itu yang membuat saya seharian ini
memikirkan tentang waktu. Sekali lagi saya diingatkan bahwa saya tidak akan
pernah tahu kapan dia akan berhenti bekerja bersama saya. Saya tidak tahu kapan
batasnya berakhir. Saya juga diingatkan bahwa walaupun saya sudah berusaha
mempersiapkan diri, ternyata saya tetap belum merasa siap untuk menyambutnya.
Artinya saya harus berusaha mempersiapkan diri lebih baik lagi daripada yang
sekarang ini.
Selamat jalan, Tante. Semoga Allah mengampuni dosa, menerima segala amal, dan memberikan tempat terindah untuk tante di sisi-Nya. Aamiin.
*) Gambar dipinjam dari favim.com
Komentar