Daun dan Angin


www.school-of-digital-photography.com



"Sudahlah. Belajarlah dari daun. Dia tak pernah menyalahkan angin ketika jatuh," katanya, menasehatiku.

Ah iya. Entah sudah berapa kali aku mendengar hal itu, daun yang jatuh tak pernah menyalahkan angin. Seorang penulis terkenal yang menuliskannya, menjadikannya judul salah satu buku best seller-nya.

"Belajar ikhlas." Dia menambahkan.

"Masalahnya," kataku. "Bukan angin yang salah ketika daun itu jatuh."

Dia menatapku heran.

"Jadi sudah sepantasnya dia tak menyalahkan angin."

Dia masih saja diam, seolah tahu aku belum menyelesaikan kata-kataku.
 
"Sekuat apapun anginnya, jika pohon tempatnya bernaung tak melepaskannya, terus menggenggamnya erat, dia tak akan jatuh." Aku menghela napas. "Dia bukan jatuh karena angin. Dia dilepaskan. Dan itu, walaupun sama-sama mengajarkan tentang keikhlasan, tapi adalah dua hal yang sangat berbeda."

Komentar

Postingan populer dari blog ini

No Name dan Cinderella XXX

Hidup dari Jendela Bus

Belum Adzan