Hujan



www.photoalphacoders.com





                                  Terima kasih, Dimas Muharam. :)





“Hujan…” Dia menggumam. Kedua matanya memandangi tetes-tetes air yang mulai membasahi bumi lalu tiba-tiba dia tersenyum. “Aku tak paham padanya.”

“Tak paham pada siapa?” tanyaku.

Dia menoleh padaku. “Hujan,” jawabnya.

“Apa yang kau tak paham?”

“Bukannya jatuh itu sakit? Aku benar-benar tak paham mengapa dia masih mau naik ke atas sana padahal selalu tahu jika pada akhirnya dia akan jatuh lagi?”

Aku mengangkat bahu. “Entahlah,” kataku. “Mungkin dia tahu, meski akan selalu jatuh dan sakit, dia akan selalu menyisakan harapan untuk yang masih hidup.”

Senyuman separuh nampak di wajahnya. “Hah kau ini. Lagi-lagi kau bahas tentang keikhlasan,” katanya.

“Lagipula, dia itu hebat,” kataku.

“Cuma seperti itu, apa hebatnya?”

“Dia itu pemberani. Tak pernah dia takut untuk jatuh. Bukannya hebat namanya itu?”

Kali ini aku melihatnya tersenyum dan mengangguk-anggukkan kepalanya sebelum kemudian kembali memandangi tetes-tetes hujan bersama senyuman.

#Hujan


bestsayingquotes.com

Komentar

Dimas Muharam mengatakan…
superb mbak :)
Langit Senja mengatakan…
Makasih, Dim. Tapi masih lebih super yang ngomenin status saya kemaren. Hohoho...

Postingan populer dari blog ini

No Name dan Cinderella XXX

Belum Adzan

Hidup dari Jendela Bus