Ibuk, Padaku


Ibuk, padaku selalu punya banyak hal untuk ditanyakan.
Ibuk setiap hari menelponku cuma untuk menanyakan
    apakah aku sudah makan,
    apakah aku masih ada di kantor
    ketika jam pulang,
    atau apakah aku baik-baik saja
    dan tak ada yang perlu
    dikhawatirkan

Ibuk, padaku selalu banyak komentar.
Setiap kali pulang, ibuk akan berkomentar tentang
     banyaknya daun pohon jambu
     yang jatuh di halaman,
     lantai rumah yang rasanya seperti
     tak pernah dibersihkan,
     atau tak bisakah aku menjaga
     agar rumah tak berantakan

Ibuk, padaku punya banyak hal untuk dicemaskan.
Setiap kali aku tak menerima panggilan atau membalas pesan,
     ibuk akan hubungi semua orang,
     meminta bantuan untuk
     mengecek keadaan,
     terlalu cemas aku sakit
     atau kecelakaan.

Ibuk,padaku punya banyak sekali aturan
Ibuk tak pernah bisa diam, harus ada yang dikerjakan
      tentuny dengan banyak aturan;
      harus tepat urutan,
      harus tuntas pekerjaan

Tapi, ibuk, padaku juga bisa menjadi sangat pendiam
Ibuk cuma diam sewaktu aku melakukan kesalahan,
      Tak pernah ada makian atau teriakan,
      Cuma diam jika tiga kali sudah
      aku diperingatkan tapi tak juga
      mendengarkan,
      Cuma diam sewaktu ada kata dan
      perbuatanku yang melukai perasaan,
      tak pernah ada bentakan
      tak juga perkelahian
      Baru nanti, ketika perasaannya
      sudah tenang,
      Ibuk akan mengatakan
      apa yang perlu dikatakan,
      bahwa kata-kataku menyakitkan
      atau perbuatanku tak bisa dibenarkan

Ibuk, padaku juga bisa tak banyak bicara dan hanya mendengarkan
Ibuk, ketika ada masalah yang harus dipecahkan,
       tak akan banyak komentar di depan
       cuma diam mendengarkan
       membiarkanku mengatakan
       apa yang ingin kukatakan,
       tapi pada akhirnya ibuk selalu tahu
       jalan keluar apa
       yang harus diberikan
               
Dan di atas semuanya, ibuk, padaku selalu menjadi sahabat yang tak akan pernah bisa tergantikan
Ibuk selalu tahu apa yang terjadi
        bahkan tanpa aku harus
        mengatakan apa-apa
Ibuk tak pernah bertanya tentang hal-hal pribadi, tapi
        selalu tahu tentang semuanya
        selalu tahu harus mengatakan apa
        selalu tahu harus melakukan apa
Ibuk selalu tahu aku sedang bahagia atau patah hati
        hanya dari suara,
        tak perlu banyak kata
Dan ibuk selalu ada di sana, kapan pun aku membutuhkan
         telinga untuk mendengar
         atau bahu untuk bersandar
         atau suara yang mengatakan
         bahwa aku benar ketika benar
         dan salah ketika salah
         walaupun seringnya ibuk juga
         yang selalu menjadi korban
         ketika hariku ditumpuki persoalan
         atau rasaku diselimuti kekesalan

Jadi, ibuk buatku adalah segalanya;
         cinta pertama dan selamanya,
         yang aku tak ingin dia terluka
         yang akan selalu berusaha aku jaga
         yang akan selalu aku minta
         pada Tuhan untuk dijaga


Ternate, 28 Mei 2015

Komentar

Postingan populer dari blog ini

No Name dan Cinderella XXX

Hidup dari Jendela Bus

Belum Adzan