Menunggu
"Masih enam menit." Aku
menghela napas begitu tahu waktu tunggu yang ada di pojok kanan layar
komputerku.
"Cuman enam menit,"
komentarnya. Dia tersenyum menenangkanku saat aku menoleh padanya.
"Enam menit itu lamaaaa."
"Lama? Masak?"
"Lamaaa karena aku
menunggunya."
Dia tertawa kecil. "Nah itu
tahu. Enam menit itu lama karena kamu menunggunya, mengharap-harapkannya.
Sudahlah, jangan terlalu dipikirkan."
"Hei, kita ini sedang membahas
tentang ini!" Aku menunjuk ke arah komputerku. "Tentang kerjaan,
bukan tentang dia!" kataku lagi seraya melirik ke arah lelaki yang duduk
tak jauh dari meja kami.
"Jadi, kamu masih akan
menunggunya?" tanyanya dengan senyuman jahil.
"Oke. Selesai. Aku
pulang!" Aku segera mematikan komputerku, membereskan barang-barangku,
lalu meninggalkan dia yang masih saja menertawakanku.
Komentar