Pongah
![]() |
obafuntay.com |
Aku memandanginya.
Perempuan itu dengan berapi-api menceritakan tentang kekesalannya, tentang betapa dia telah dizalimi oleh atasannya dan dimusuhi oleh lingkungannya. Tapi aku tidak menemukan kesedihan di kedua matanya. Dia melemparkan semua kata keluh kesahnya dengan wajah penuh kebanggaan karena menurutnya semua itu terjadi karena dia dengan beraninya telah melawan arus, berdiri kokoh, melakukan apa pun, mengatakan apa pun yang dia yakini benar.
Ah, tapi aku muak padanya.
Aku muak pada kepongahannya yang seolah sudah paling benar. Aku muak dengan cerita yang diulang-ulangnya. Jadi dengan kesal aku berdiri, meraih batu yang ada di dekat kakiku, lalu sekuat tenaga melemparkan batu besar itu ke arahnya.
Cermin itu lantas pecah, berubah menjadi kepingan-kepingan yang tersebar ke segala arah.
Komentar