Ternate Berbenah #1: Tentang Manisnya Pelayanan Publik
![]() |
Kota Ternate - indonesiatimur.co |
Tidak terasa saya sudah melewati tahun ke empat saya di
Ternate, sebuah kota kecil yang sedang berkembang di salah satu wilayah timur
Indonesia. Dan dalam empat tahun ini, saya merasakan cukup banyak perubahan
yang cukup baik pada bekas ibu kota provinsi Maluku Utara ini. Bukan hanya dari
infrastruktur dan fasilitas umumnya, perubahan juga lumayan saya rasakan pada
layanan jasa pada pelanggan.
Pada awal saya datang ke kota ini, jujur saja, saya kaget.
Semacam jet lag, bukan hanya berhubungan
dengan waktu tapi juga dengan budaya. Saya kaget sewaktu bertransaksi di tempat
pelayanan umum dan mendapatkan pelayanan yang, jika saya dapatkan di Jawa,
sudah pasti akan membuat saya mengamuk dan mengobrak-abrik tempat tersebut.
Misalnya saja costumer service yang
ketika melayani tidak tersenyum, tidak ada kontak mata, galak, ogah-ogahan
melayani, atau melayani sambil bercerita dengan rekan di sebelahnya sehingga
pelanggan merasa terabaikan. Yah, di Jawa pun ada yang seperti itu, namun di
sini, waktu itu, sepertinya merata sekali jenis pelayanan seperti itu, hampir
di semua tempat pelayanan umum, negeri maupun swasta, usaha besar maupun kecil.
Tapi belakangan, semuanya mulai berubah. Beberapa tempat pelayanan umum seperti
sudah mulai melakukan kontrol pada sistem pelayanan pelanggan. Tempat-tempat
yang pernah saya datangi dan saya rasa sudah sangat bagus komunikasinya kepada
pelanggan di kota ini antara lain:
Instansi Pemerintah
Dari beberapa instansi pemerintah yang pernah saya datangi, ada dua instansi yang saya rasa pelayanannya
cukup bagus kepada pelanggan, yang pertama adalah RSUD Dr. Chasan Boesoirie dan
yang kedua adalah Samsat.
Saya pertama kali merasakan nyamannya bertransaksi di RSUD
Chasan Boesoirie ini adalah tahun lalu. Awalnya, mengingat banyaknya tempat
pelayanan publik yang memiliki pelayanan yang buruk, saya berpikir RSUD pasti
juga tak berbeda. Tapi ternyata saya salah. Tahun lalu dan beberapa bulan yang
lalu, pelayanan di bagian pendaftaran RSUD sudah sangat bagus. Para petugas di
pendaftaran datang tepat waktu. Dua kali saya periksa, pelayanan benar-benar dimulai
sesuai jadwal yang tertulis. Pun masih ditambah dengan betapa ramahnya
bapak-bapak dan ibu-ibu yang bertugas di sana. Mereka dengan sabar menjelaskan
prosedur pendaftaran dan pemeriksaan di rumah sakit. Jika saya diminta
memberikan bintang, dari lima bintang yang disediakan, saya berani memberikan
empat untuk pelayanan mereka.
Akhir tahun kemarin, untuk pertama kalinya saya menginjakkan
kaki di kantor ini. Sebelumnya, setiap kali jatuh tempo, saya hanya menitipkan
berkas pembayaran pajak motor saya pada seorang teman. Tapi karena teman yang
biasa saya titipi sedang melanjutkan kuliah, mau tidak mau, akhir tahun lalu
saya membayar pajak sendiri. Awalnya saya sudah berpikir akan mendapatkan
pelayanan menyebalkan di sana. Apalagi sewaktu sampai di sana dan disambut oleh
bapak-bapak bermuka garang yang duduk di dekat pintu masuk. Tapi ternyata saya
salah. Begitu saya mendekat dan bertanya, wajah garangnya berubah dan langsung
dihiasi senyuman ramah. Beliau mengarahkan ke loket pembayaran yang ada di
dalam. Begitu sampai di dalam pun, saya disambut oleh petugas yang tak kalah
ramah dan bekerja dengan super cepat, tidak ada pungli, tidak ada macam-macam, tidak ada acara galak-galakan. Sama dengan rumah sakit daerah, saya
berani memberikan empat dari lima bintang.
Tempat Makan
Sebagai orang yang menghabiskan lebih dari separuh hidup di
Solo, saya adalah manusia yang mogel
ilate (lidahnya tidak bisa diam), suka berwisata kuliner. Makanya, salah
satu yang akan saya bahas di sini adalah tempat kuliner. Bagi saya, makan itu
tidak harus selalu enak dan mahal. Mahal dan enak tapi pelayanannya tidak baik
ya hasilnya akan sama saja, tidak memuaskan. Saya justru lebih memilih tempat
makan yang tidak terlalu tenar, tidak terlalu ramai, tapi pelayanannya bagus.
Apalagi jika ditambah rasa yang enak dan harga yang murah. Sempurna.
Dulu, sewaktu saya pertama kali datang ke kota ini, tempat
makan dengan pelayanan prima itu bisa dihitung dengan jari. Bahkan tempat makan
yang banyak direkomendasikan pun, pelayanannya seringnya mengecewakan. Tapi,
akhir-akhir ini sepertinya memang semua orang sedang berbenah, termasuk para
pelaku bisnis kuliner. Sepertinya semuanya berlomba memperbaiki pelayanan. Tapi
dari semua tempat makan yang pernah saya datangi, hanya ada beberapa tempat
yang pelayannya telah berhasil memuaskan saya, yaitu Bakmi Naga Resto, Paparon’s
Pizza, Tempat Makan Seafood Margo Roso Santiong, Bakso dan Mie Pangsit Mas
Utomo di Jati, Bubur Ayam Bandung di depan Mall Lama, dan Excelso.
Oke, jika untuk
tempat-tempat yang tergolong agak mewah, kita tahu pastinya memang ada peraturan
dari pengelola mengenai standar pelayanan. Jadi wajar jika pelayanan mereka
bagus. Seperti Bakmi Naga Resto, Paparon’s Pizza, dan Excelso. Namun, bagi
saya, tetap saja mereka mendapatkan bintang lebih banyak daripada restoran lain
yang sekelas dengan mereka. Karena pada kenyatannya, memang tidak semua tempat
dapat memberikan pelayanan seramah, secepat, dan sesabar pelayanan di ketiga
tempat tersebut.
Untuk sementara yang ada di kepala saya baru beberapa tempat
yang saya sebutkan di atas. Karena memang sepertinya hanya tempat-tempat itu
yang pelayanannya cukup bagus dan untuk instansi pemerintah, memang belum
semuanya saya datangi. Baru beberapa saja. Semoga sih ke depannya, akan ada
tempat lain yang saya kunjungi dan pelayanannya juga ‘kena di hati’. Dan jika
memang ada, saya pasti akan berbagi.
Komentar