Bolehkah Kuberitahukan Padamu Sebuah Rahasia?


www.pinterest.com


Bolehkah kuberitahukan padamu sebuah rahasia? Ah, bukan, bukan. Maaf aku salah bertanya. Ijinkan aku mengulangi pertanyaanku dengan cara yang lebih benar: maukah kau kuberitahu sebuah rahasia? Benar boleh? Baiklah. Aku akan memberitahukan padamu sebuah rahasia tentang rahasia. Ya, tentang rahasia.

Kau tau rahasia, kan? Setiap hal yang tak kau katakan kepada orang lain, yang kau simpan sendiri, yang hanya kau dan Tuhan yang tahu. Sesuatu yang sengaja kau sembunyikan agar tak seorang pun tahu. Sesuatu yang kau percayakan kepada seseorang agar tidak diceritakan kepada orang lain yang tidak berhak mengetahuinya. Ya, itu namanya rahasia.

Bukan lagi sebuah rahasia bahwa semua orang pasti memiliki rahasia. Hmm.. membingungkan, ya? Maaf. Tapi kenyataannya memang seperti itu. Kenyataannya semua orang memang memiliki rahasia. Kenyataannya, karena manusia memiliki hati, terkadang kita memilih untuk bermain rahasia daripada menyakiti. Katanya seperti itu.

Tapi, tunggu. Aku harus bertanya sekali lagi agar yakin. Benarkah kau mau mendengar rahasiaku? Kau yakin? Karena setelah mendengar ini, aku yakin hidupmu tak akan sama lagi. Hidupmu akan berubah.  Kau yakin kau siap menerimanya? Baiklah jika memang kau sudah yakin. Aku akan mulai berbagi rahasia padamu. Rahasia tentang rahasia. Tapi jika kau tak yakin atau begitu yakin tak ingin mendengarnya, sudah, hentikan. Jangan kau baca lagi. Cukup sampai di sini.

Nah, karena kau sudah begitu yakin ingin mengetahuinya, aku akan mulai berbagi. Kau harus tahu, rahasia itu pada awalnya begitu menyenangkan, begitu menantang. Kau sudah merasakannya, bukan? Baru saja, ketika kukatakan padamu bahwa aku akan berbagi rahasia padamu. Kau merasakannya, bukan? Rasa ingin tahumu pada sebuah rahasia akan menyebabkan sebuah perasaan yang meluap. Itulah rahasia yang pertama, bahwa sebuah rahasia pada awalnya akan membuatmu merasa begitu bersemangat.

Tapi itu baru awalnya. Berikutnya, begitu kau tahu tentang rahasia itu, kau akan menghadapi dua kemungkinan: kekecewaan karena rahasia itu tidak sesuai dengan harapanmu, atau jika sesuai dengan harapanmu, rahasia itu akan membebanimu seumur hidupmu. Karena kau telah berjanji tak akan membaginya dengan orang lain, artinya kau menjadi penampung rahasia itu dan itu akan membebanimu. Itu rahasia yang kedua.

Lalu, yang mungkin kau belum tahu, rahasia itu bisa melukai. Ketika akhirnya terbuka, dia itu serupa sembilu, tak terlihat berbahaya, tapi ternyata begitu menyakitkan dan bisa membuat luka. Kau tak percaya? Bagaimana perasaanmu ketika sahabatmu, orang yang kau anggap dekat denganmu, merahasiakan kondisinya. Misalnya dia sakit dan tak memberitahumu hingga akhirnya kau harus tahu dari orang lain? Terlebih lagi, ketika orang yang memberitahumu itu menambahi komentar, “Masak kamu teman dekatnya tidak tahu? Teman dekat macam apa itu? Aku dan teman-teman dekatku pasti akan berbagi kabar jika ada apa-apa.” Nah, bagaimana perasaanmu? Ini aku tak mengada-ada. Ini contoh kasus nyata. Kau tahu sendiri kan bagaimana masyarakat kita? Bagaimana hebatnya cara mereka mengomentari segala hal? Nah, itu rahasia yang ke tiga.

Tiga saja, ya? Sepertinya sudah terlalu banyak. Sepertinya sudah akan membebani. Jadi, cukup ini saja kurasa.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

No Name dan Cinderella XXX

Hidup dari Jendela Bus

Belum Adzan