Lelah

www.desktopwallpapers4.me



“Kau tak lelah?” Aku menarik kedua kakiku, menekuk lutut, menjadikannya tumpuan kepalaku.

“Mengapa harus lelah?” tanyanya balik.

“Entahlah. Aku membayangkan pasti melelahkan sekali menunggu waktu berlalu sepanjang hari, setiap hari. Lalu ketika kalian benar-benar bertemu, hanya sepintas lalu. Seolah waktu itu tak pernah ada. Tidakkah semua itu membuatmu lelah?”

Dia tertawa pelan. “Siapa bilang kami hanya bertemu sepintas lalu?”

“Sudahlah, tak perlu kau pungkiri lagi. Aku tahu. Kedua mataku melihatnya sendiri.”

“Itulah masalahmu. Itulah penyebab lelahmu. Kamu hanya melihat apa yang dilihat oleh matamu. Mata awasmu. Pernahkah kau gunakan hati?”

Aku mengerutkan kening.

“Sebenarnya dia selalu ada di sini, tak pernah pergi. Hanya memang dia tak selalu kasar mata, tak selalu terlihat nyata. Tapi percayalah, dia selalu ada. Jika memang mencinta, bukankah seharusnya kau percaya?”

Sebelah tanganku menarik keluar ponsel dari saku belakang celana, menyalakan layarnya, lalu membuka percakapan kita yang masih kusimpan lengkap, entah semenjak tahun berapa. Aku lantas tersenyum dengan kedua mata yang mulai basah. Dia benar.

Kamu selalu ada, walaupun tak selalu kasat mata. Sewaktu aku mulai lelah, kamu selalu membuatku tak ingin menyerah. Sewaktu aku merasa tak bisa lagi bertahan, kamu selalu menguatkan. Sewaktu aku salah, kamu menegurku tanpa amarah. Lalu sewaktu yang ada adalah amarah, kamu mendadak berubah hujan dan meneduhkan.

Ah, dia benar.

Aku seharusnya percaya padamu, pada kita. Aku seharusnya tak perlu melulu mempermasalahkan jarak dan sempitnya waktu temu. Seharusnya tak perlu aku merasa lelah. Jika memang mencinta, bukankah seharusnya aku percaya?

“Hai, aku pergi. Sampai bertemu esok hari,” pamitnya.

Aku tersenyum, menganggukkan kepalaku.

Lalu warna oranye itu berangsur ungu hingga kemudian berubah kelam dan hari mulai beranjak malam.

#Lelah
Ternate, 070715 at 01:05 AM

Komentar

Postingan populer dari blog ini

No Name dan Cinderella XXX

Hidup dari Jendela Bus

Belum Adzan