Tawa


maureenwilsonphotography.com



"Kenapa tertawa?" tanyaku heran.

Bukannya berhenti, tawa Kelinci semakin keras. Dia bahkan sampai terjatuh dari tempat duduknya dan kertas-kertas berterbangan dari atas mejanya.

"Hei, kenapa kamua tertawa seperti itu?" tanyaku lagi. Aku benar-benar heran padanya, pada tawanya.
Aku lantas memaksanya bangun, lalu duduk kembali di kursi empuknya. Kursi yang aku tahu baru dibeli kemarin karena label harganya masih menempel di sana.

Tubuh kelinci masih bergetar saking hebatnya dia tertawa. Dia tak peduli walaupun para peserta lomba memperhatikannya. Para peserta yang lantas, walaupun tak tahu mengapa Kelinci tertawa, ikut tertawa.

"Hahaha.. pffff.. kau tahu kenapa aku tertawa? Hahahahahaha.." Kelinci masih saja memegangi perutnya, tapi dia menatapku.

"Mengapa?" tanyaku.

"Aku geli melihat mereka berdandan dan berlomba-lomba terlihat bersih," katanya. "Hahahahaha..." Dia tertawa lagi. "Ini lomba lari, bukan lomba kecantikan. Yang kunilai itu siapa yang paling cepat sampai finish, bukan siapa yang paling terlihat cantik. Hahahaha.. bodoh!"

Tawaku kemudian ikut meledak bersamanya.
 
#‎Tawa
Ternate, 17112014

Komentar

Postingan populer dari blog ini

No Name dan Cinderella XXX

Hidup dari Jendela Bus

Belum Adzan