Duku
"Makan duku itu kayak hidup, Ja." Aku memundurkan
tubuhku lalu bersandar pada dinding di belakangku.
"Maksudnya?" tanya Senja.
"Ya, kayak hidup, nggak terduga. Walaupun dapet yang bagian
manisnya, kita harus tetep nyiapin diri juga buat dapet pahitnya. Harus
hati-hati. Harus pinter nempatin gigitan, biar nggak kena pahitnya." Aku
mengamat-amati duku terakhir yang baru saja aku kupas. Aku bisa melihat biji
kecil berwarna kehijauan yang ada di dalam daging buah yang transparan itu. Senja
nggak berkomentar. Dia cuma tersenyum.
Komentar