Kerja
"Manusia ini... Dasar!
Tak ingatkah kau ini jika sekarang masih jam kerja?
Jam kerja itu untuk bekerja,
bukannya malah duduk-duduk bercerita
dan tertawa-tawa.
Kerja sana!
Bukannya setiap bulan gajimu sudah kau terima?
Lalu mengapa sekarang kau tak bekerja?
Hei, kau tak dengar?
Kerja sana!"
Aku berteriak padanya,
semakin lama semakin keras aku bersuara.
Tapi dia bergeming, hanya diam menatapku.
Lalu kuacungkan tanganku padanya,
dan dasar manusia kurang ajar,
dia balas mengacungkan tangan padaku.
Amarahku mulai naik, merambati setiap pembuluh darah
Tapi lantas aku sadar,
aku sedang berdiri di hadapan sebuah cermin besar.
Komentar