@angelabriptya Tidak ada yang spesial dengan nama ini: "No Name". Sudah umum. Sangat umum malahan. Karena ketika nama ini saya ketikkan di mesin pencari google, saya sudah langsung mendapatkan 1.490.000.000 hasil hanya dalam waktu 58 detik. Tapi, bagi saya, nama ini memiliki cerita yang luar biasa. Di tahun 2002, saya dan teman-teman satu angkatan mendapatkan tugas di mata pelajaran Bahasa Indonesia untuk membuat drama. Tanpa butuh waktu lama, saya langsung menceritakan ide bodoh saya untuk membuat parodi dari dongeng anak-anak yang berjudul Cinderella kepada Uwiez, teman sebangku saya. Untungnya, karena gelombang otak kami berada pada frekuensi yang sama, dia langsung menyetujuinya dan menambah ide-ide bodoh ini dan itu lagi ke dalam kepala saya. Draft alur cerita pun jadilah dan kami bagikan kepada anggota kelompok yang lain: Ei, Muti, Edo, Nut, Ipang, dan Happy yang ternyata gelombang otaknya juga berada di frekuensi yang sama dengan saya dan Uwiez sehingga dengan s...
Ds Bembem, Gentan, Sukoharjo, Jawa Tengah (Dokumen Pribadi) "Udah waktunya buka belum, sih?" tanyamu. Dia mengecek penunjuk waktu di ponselnya. "Buka puasa jam berapa emangnya?" tanyanya. "Tujuh belas dua lapan sih di jadwal." "Udah buka berarti. Udah jam enam kurang dua puluh kok," katanya seraya meraih botol berisi air putih. "Eh, tunggu!" cegahmu. "Kenapa?" "Belum adzan." "Lah kan udah masuk waktunya. itu matahari juga sudah terbenam." "Tapi belum ada adzan magrib. Jadi belum bisa buka puasa." "Ya kali buka puasa harus nunggu adzan magrib." Dia meraih botol minumannya, membaca basmallah lalu meneguk isinya tiga tegukan. "Eh.. belum adzan." Kamu ngotot. Dia tak segera menanggapimu, masih membaca doa lalu kembali minum. "Waktu berbuka puasa adalah dengan tenggelamnya matahari. Kita disunnahkan untuk menyegerakan berbuka puasa begitu masuk w...
Saya ini bukan orang yang anti dengan kendaraan umum. Mengingat segi kepraktisan, keasyikan, dan kebebasan rute, saya lebih sering naik kendaraan pribadi (baca: motor). Saya lebih suka naik motor kemana-mana. Capek itu nomor dua, yang penting saya yang pegang kendali mau lewat mana. Tapi awal minggu kemarin saya akhirnya menggunakan fasilitas kendaraan umum juga sewaktu ke Jogja karena di rumah sedang tidak ada motor yang bisa saya culik. Setelah sekian tahun tidak pernah naik bus, saya lupa jika ternyata naik bus bisa begitu nyaman dan santai. Saya juga lupa betapa ramainya bus umum oleh suara penjual koran, buku, makanan dan minuman, barang-barang laon yang tidak bisa saya sebutkan satu-satu, dan tentunya pengamen. Di atas itu semua, saya baru menyadari bahwa ketika saya naik bus, saya bisa menikmati pemandangan yang luar biasa bermacam melalui jendela bus yang lumayan lebar, termasuk memandangi langit yang siang itu cerah. Saya ini bukan orang yang mudah memb...
Komentar