(Masih) Tentang Kebencian
"Kau tahu apa yang dilahirkan oleh kebencian? Aku menggeleng. "Kebencian yang lain lagi. Terlebih ketika kau tuliskan itu di tempat kata-kata bisa dibaca. Kau benar-benar akan melahirkan kebencian yang lain, pembenci-pembenci yang lain." "Kau sedang membicarakan status-statusku?" "Dan berita-berita yang kau bagikan. Yang semuanya mengandung kebencian." "Aku menuliskan fakta. Kenyataan!" "Apa harus seperti itu caranya? Sudahkah kau pikirkan akibatnya? Bukan padamu, tapi pada pembacamu. Coba kau ambil waktu dan baca lagi komentar-komentar mereka. Mereka telah menjadi pembenci, sama sepertimu." "Aku menuliskan fakta. Kenyataan. Bukan kebencian." Aku berkeras. "Untuk apa?" "Untuk membuka mata semua orang bahwa sebenarnya selama ini ada yang salah." "Lalu?" "Ya mereka akan tahu." Dia menghela napas, lalu tersenyum. "Masalah itu ada untuk diselesaikan, ...