Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2014

Memainkan Rasa

Gambar
  Kemarin pagi, untuk pertama kalinya saya memarahi mahasiswa di dalam kantor karena permasalahan registrasi perkuliahan semester pendek. Yah, sebenarnya kesalahan mahasiswa ini tidak terlalu parah. Dia hanya terlambat datang registrasi sehingga namanya tidak saya masukkan dalam daftar hadir perkuliahan dan pagi ini dia menuntut saya untuk membuatkan daftar hadir yang baru. Mungkin karena cara dia meminta yang bagi saya kurang sopan, makanya saya agak terpicu untuk marah padanya tadi. Apalagi, sebenarnya sebelum saya mencetak daftar hadir kuliahnya, saya sudah menghubunginya berulang-ulang tetapi dia tidak merespon. Dan sialnya dia adalah, tamu bulanan saya sedang datang jadi emosi saya lebih mudah terpicu. Oke, sebenarnya inti dari postingan saya kali ini bukan tentang mahasiswa ini, tapi komentar salah seorang teman kerja saya begitu mahasiswa itu meninggalkan kantor. “Na, marahmu itu tadi terlalu lembut,” katanya. “Pantesan anak-anak pada nggak takut sama kamu.” Saya ha

Ah, Sudah Biasa....

Gambar
“Nduk, ponakanmu itu loh. Hla wong gempa banter banget, pas bobok tak angkat metu seko ngomah kok bareng tangi mung komen, ‘Ah, Titi. Cuma gempa aja, kok. Udah biasa’!” (“Nduk, ponakanmu itu loh. Orang gempa keras sekali, waktu tidur ibu angkat keluar dari rumah, begitu bangun dia hanya berkomentar,’ Ah, Titi. Cuma gempa aja, kok. Udah biasa’!”) Beberapa hari yang lalu ibu saya menelpon dan melaporkan hal itu pada saya. Ceritanya, akhir minggu kemarin, karena ada libur agak panjang, ibuk menginap di rumah kakak saya di Pacitan Jawa Timur, melepas kangen dengan anak dan cucu-cucunya. Kata ibuk, malam itu Pacitan gempa dengan goyangan yang lumayan keras sehingga dengan panik ibuk menggendong keponakan saya keluar rumah. Kata ibuk, begitu gempa reda dan ibu kembali membawanya masuk ke dalam rumah, ponakan saya berkomentar seperti itu. Katanya, dia sudah terbiasa dengan gempa seperti itu. Sudah biasa… Kalimat ini mungkin terdengar begitu simpel dan sangat ‘biasa’. Tapi t