Postingan

Menampilkan postingan dari Juli, 2017

Ulang Tahun

Gambar
"Mas.." "Ya?" "Kau ingat ini hari apa?" "Senin?" "Iya. Kau tahu ini tanggal berapa?" "Tahu." "Lalu?" "Lalu?" "Iya. Lalu?" "Lalu apa?" "Yah, baiklah. Sepertinya kau lupa." "Tidak. Aku tidak lupa. Mana mungkin aku lupa." "Lalu mengapa seharian ini tak ada ucapan?" "Ucapan?" "Kau tak ingin mengucapkan selamat ulang tahun untukku?" "Tidak." "Mengapa?" "Karena aku tak merayakannya." "Mengapa?" "Karena Rasulku tak pernah mengajarkannya." "Tapi tahun lalu kau merayakannya. Aku melihat fotomu dengan kue ulang tahunmu!" "Aku yang sekarang sudah tidak merayakan. Maaf, aku pernah memberimu contoh yang salah." "Yah, kau boleh tak merayakannya. Tapi apa salahnya mengucapkan selamat ulang tahun buatku?" "Aku tidak mengu

Sudahkah Kau Minta Kebaikannya Dalam Doa?

Gambar
photo source: corkcoffeeweekend.wordpress.com/ Aku mengamati kelima lelaki yang duduk di meja ujung. Semenjak datang bersama tadi, mereka terlihat begitu akrab, bersenda gurau. Tapi dari pembahasan mereka tentang masa lalu, aku yakin mereka ini sudah lama tak saling bertemu. Teman masa lalu. "Jadi, kapan kau mau kawin?" tanya salah satu dari mereka. Seorang laki-laki bertubuh gempal, satu-satunya yang bertubuh gempal, seraya menepuk-nepuk bahu temannya yang berbadan kurus, berambut cepak, dan berkacamata. Lelaki yang ditanya itu hanya tersenyum, tak menjawab. "Ingat, umurmu sudah tak muda lagi. Mau nunggu apa lagi sih emangnya?" tanya lelaki bertubuh gempal itu lagi. Lagi-lagi lelaki yang ditanya itu hanya tersenyum, tak menjawab. "Teman-temanmu ini anaknya udah besar-besar, loh. Sudah ada yang mulai sekolah. Kamu kapan mau bikin anak?" tanya lelaki yang lain sebelum kemudian tertawa. Kedua matanya yang sipit berubah serupa garis

Tangan Bagus

Gambar
photo source: pinterest Malam sudah tua di luar. Tapi perempuan itu masih duduk di meja makan. Kedua tangannya dia letakkan di atas meja. Selesai makan malam tadi dia merasakan ada yang tak beres dengan tangan kirinya. Tangan kirinya menjadi lemas, lalu sekarang tak mau digerakkan. "Apa aku terkena stroke?" tanyanya dengan frustrasi pada dirinya sendiri. "Tidak. Kau tidak terkena stroke." Perempuan itu memandangi tangan kirinya, yakin sekali suara itu berasal dari sana. Tangannya berbicara. "Ka.. kau bisa berbicara?" tanyanya dengan takut. "Ya, kami bisa bicara. Seluruh anggota tubuhmu bisa bicara. Hanya saja, seharusnya kami tak berbicara padamu. Kami hanya akan berbicara ketika kau sudah mati nanti lalu kami dimintai pertanggungjawaban." "Tap... tapi..." "Tapi ya. Aku berbicara padamu sekarang. Aku sudah tak tahan lagi," kata tangan kiri. "Tak tahan apa? Apa aku sudah terlalu banyak memaksamu beker

Sahabatku Sayang, Mengapa?

Gambar
Sahabatku sayang, Aku tak bisa menghitung lagi         berapa banyak waktu yang kita         habiskan bersama. Aku sudah lupa berapa jumlah kenangan         yang sudah kita buat. Terlalu banyak kurasa. Sahabatku sayang, Kau bilang kau menyayangiku bukan? Tapi mengapa di hari kematianku        kau tak mau berdiri        menyolatkan jenazahku? Mengapa kau hanya duduk bercerita        dengan teman lain,        berbagi kenangan tentang        dosa-dosa masa lalu kita? Mengapa kau justru memfoto mayatku        lalu menyebarluaskannya        di sosial media? Mengapa kau buka aibku? Mengapa kau tega memperlihatkan        fisikku yang terbujur kaku        yang mungkin tak sedap dipandang? Mengapa tak kau doakan saja aku? Mengapa tak kau mohonkan ampunan-Nya        untukkku? Mengapa tak kau coba selamatkan aku? Sahabatku sayang, Kupikir kau menyayangiku... Sumber bacaan Fikih Jenazah (2): Mendoakan orang yang akan meninggal Jangan Mudah Menyebarkan Foto d