Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2014

Revolusi Mental

Gambar
“Revolusi mental,” cemoohku. “Revolusi mental apanya? Mental bobrok gitu. Masak ngerokok di depan kamera? Masak perempuan pamer tato?” Kamu hanya tersenyum, tak menanggapiku. Kedua mata yang kamu sembunyikan di   balik kaca mata minus itu masih saja menekuni berita yang ada di surat kabar. “Ini lagi, ngajarin nggak rapi. Masak di acara resmi kayak gitu kok bajunya pada nggak dimasukin? Berantakan.” Aku mendengus. “Revolusi mental,” cemoohku. Masih tidak ada komentar darimu. “Mau revolusi mental gimanaaaaa kalau menterinya SMA aja nggak lulus?” Aku mengganti saluran televisi. “Revolusi mental,” cemoohku. Surat kabar yang tadinya terbuka lebar di meja di hadapanmu itu akhirnya kamu tutup. Kaca mata yang menghiasi wajahmu akhirnya kamu lepas, kamu lipat baik-bauk dan kamu masukkan ke dalam tempatnya yang berwarna hitam. Kedua tanganmu lantas kamu lipat di atas meja dan senyuman kemudian menghiasi wajahmu. “Yah, memang sebenarnya tidka etis juga ketika ki

Mengapa?

Gambar
Mengapa kau tanya mengapa saat aku mengguncangkan tanahku? Bukannya aku tak pernah bertanya mengapa saat kau rusak gunung-gunungku? Mengapa kau tanya mengapa saat aku luapkan air sungai ke rumah-rumahmu? Bukannya aku tak pernah bertanya mengapa saat kau lemparkan sampah-sampah itu ke dalam sungai dan lautku? Mengapa kau masih saja bertanya mengapa saat kukirimkan kabut asap padamu? Bukannya aku tak pernah bertanya mengapa saat kau bakar hutan-hutanku? Ah, mengapa pula kau tanya mengapa saat aku xypeq#wtsreu$dnc% padamu? Bukannya aku tak pernah bertanya mengapa saat kau me-lkdjrhncmfpr%#28 ku? Ternate, 14 Oktober 2014 at 04:44 PM #Mengapa

Sudah, Telan Saja!

Gambar
Setelah beberapa hari mengidam, kemarin pagi akhirnya saya berhasil menyempatkan diri untuk sarapan di warung bubur ayam langganan saya. Saya menyukai bubur ayam di tempat ini karena selain memang rasa makanannya enak, tempatnya lumayan bersih dan mudah dicapai, penjualnya juga ramah dan baik hati karena suka memberi bonus kerupuk kepada saya. :D Sarapan pagi saya kemarin itu tidak terlalu berbeda dari biasanya. Selesai berdoa, saya akan mencampurkan bubur ayam saya dengan kecap dan tiga sendok sambal lalu menghancurkan kerupuk dan melumatkannya dalam bubur ayam. Dan masih seperti biasanya, saya akan berlama-lama membiarkan setiap sendokan bubur ayam saya di dalam mulut, mengunyah-ngunyah makanan yang sebenarnya sudah halus itu. Tapi mendadak ritual saya agak sedikit terganggu oleh suara seorang ibu yang mengomeli anaknya. “Dek, makan bubur ayam saja kok lama, sih? Kan tinggal telan aja. Ayo cepat! Jangan suka ngemut makanan kayak gitu!” Suara itu membuat saya meli

7 Oktober

Gambar
Setiap kali mengecek kalender dan menemukan bahwa Oktober sudah datang, kedua mata saya selalu saja terpaku pada angka yang sama, angka tujuh. Tentunya bukan tanpa alasan mengapa selalu saja tanggal itu yang menarik perhatian saya. Ya, memang ada yang yang spesial dengan tanggal itu. Ada seseorang yang spesial yang entah berada di mana sekarang yang selalu saja membuat saya selalu mengambil jeda agak lama untuk memandangi angka itu di bulan Oktober. Sudah sangat lama saya mengenalnya. Kalo tidak salah hitung, sudah sembilan belas tahun sejak pertama kali saya bertemu dengannya. Dia tidak spesial. Dia hanya anak laki-laki biasa yang kurus, panjang (tinggi, maksudnya), aktif (atau tidak bisa diam), dan usil. Awalnya saya tidak terlalu mengenalnya karena kami berasal dari taman kanak-kanak yang berbeda dan saya bukan tipikal anak yang mudah dekat dengan teman baru. Semenjak kecil, saya ini tipe orang yang suka menjaga lingkaran saya tetap kecil. Jadi, di tahun-tahun pertama sek