Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2017

Lucu

Gambar
Image source: getuptospeed.biz "Kenapa tertawa sendiri begitu?" tanya gadis itu pada kawannya. "Ya lucu aja." "Apa yang lucu?" "Orang-orang di dunia mayamu. Kau tahu kan mengapa selama ini aku tak pernah mengomentari statusmu?" Gadis itu mengangkat bahu. "Tak tahu. Aku bahkan tak peduli." "Ah kau ini. Ya sudah kuberitahu. Aku tak pernah berkomentar karena bahasamu itu terlalu tinggi. Aku seringnya perlu membaca ulang tulisanmu. Kadang aku malah sulit menangkap maknanya. Kadang, aku merasa aku bisa menangkap maknanya, tapi tak yakin apa benar itu yang kau maksudkan. Makanya, aku memilih diam saja, tak pernah berkomentar." "Lalu di mana lucunya?" "Di teman-teman mayamu. Mudahnya mereka berkomentar. Kadang dengan kata-kata sok bijak yang sebenarnya tak nyambung dengan makna statusmu. Kadang dengan kata-kata penuh emosi yang sebenarnya tak sesuai dengan statusmu. Jadi ya lucu saja membacanya.&quo

Hari Ibu

Untuk apa merayakan hari ibu? Hari ibu itu setiap hari, tak perlu hari khusus! Mencintai ibu itu setiap hari, tak hanya hari ini! Biasa saja. Tak usah berlebihan menentang dan membuktikan diri lebih baik dari yang lainnya. Selamat Hari Ibu. Kau adalah bidadariku. Kau segalanya bagiku. Biasa saja. Tak usah kau umbar kata-kata selangit jika rasa cinta dan hormatmu sebenarnya tak pernah ada. Biasa saja. Tak usah berlebihan. Mencintai ibu memang seharusnya setiap hari. Berterima kasih padanya memang seharusnya setiap hari. Tapi tak ada salahnya juga memilih satu hari khusus untuk menghormatinya bersamaan dengan semua pemilik ibu lainnya. Biasa saja. #LatePost Ternate, 22 Desember 2012

Asumsi

Gambar
image source: www.coderhood.com Manusia mulai ditenggelamkan oleh asumsi mereka sendiri. "Tak anak muda tak tahu diri. Bisanya enak-enakan duduk di dalam bus sedangkan di sebelahnya ada ibu hamil sedang berdiri," bisik asumsi. Padahal bisa saja si anak muda sudah menawari, tapi si ibu hamil menolak. Padahal bisa saja si anak muda sudah meminta maaf pada si ibu hamil karena lututnya bermasalah dan tak bisa berdiri lama. Padahal bisa saja si anak muda memang tak bisa berdiri. Padahal bisa saja si ibu hamil memang sudah akan turun dari bus. Padahal bisa saja... "Ah, ibu zaman sekarang. Bisanya lebih memperhatikan ponsel, duduk dengan tenang di kursi dan membiarkan anaknya di lantai," bisik asumsinya. Padahal sebenarnya mereka baru saja melakukan perjalanan panjang dan si anak memerlukan ruang yang luas untuk meregangkan tangan dan kakinya, dan lantai adalah satu-satunya tempat di mana dia bisa leluasa melakukan gerakkannya. Padahal sebenarn

Mati-Matian

Gambar
image source: https://www.pexels.com "Buat apa sih mati-matian kerja? Toh harta nggak bisa dibawa mati!" katanya. "Nggak mati-matian kok. Biasa saja," balasmu kalem. "Nggak mati-matian apa. Dateng kerja tepat waktu. Kalo udah kerja, serius banget, nggak balesin chat, nggak nelpon-nelpon, nggak bisa diajak ngobrol." Dia masih menggerutu. "Kalo chatmu penting kan aku balas juga," katamu. "Kalo nggak penting nggak dibales." "Ya kan namanya juga kerja." "Makanya itu kubilang. Kerjanya mati-matian." "Ini bukan matian-matian. Ini bekerja. Kerja itu ibadah. Harus serius. Masak ibadah main-main?" Lalu dia terdiam, tak lagi menggerutu.

Manusianya

Gambar
Yang kau bilang tak punya toleransi,           itu manusianya.           Karena agama ini           begitu penuh toleransi. Yang kau sebut teroris tak bernurani,           itu manusianya.           Karena agama ini           selalu mengajarkan tentang kasih,           tentang menghargai,           tentang mencintai. Bukan agamanya,          tak ada yang salah dengan agamanya.          Ini manusianya.          Karena agama ini sempurna,          tapi tidak dengan manusia.

11:39

Gambar
Image source: pinterest (white night light) "Malam sudah tua. Sebentar lagi hari berganti," katanya. Kau tersenyum. Tak mengiyakan. Bagimu hari sudah berganti semenjak terbenamnya matahari. Tapi tak juga kau berusaha menyelisihi. Kau tersenyum. Bagimu, hidup dengannya tak harus selalu sekata. Katamu, "Apa enaknya jika selalu sama? Tak akan ada tantangan. Tak menyenangkan."

Tiga Menit

Gambar
Image ©Amanda Smith (http://elizabethavedon.blogspot.co.id) "Tiga menit lagi.. Masih tiga menit.. Jangan kau akhiri dulu," katanya. Ada nada enggan di sana. Enggan mengakhiri hubungan lewat telpon yang padahal semenjak tadi hanya berisi hening. "Iya," katamu dengan penuh kesabaran. Lalu kembali ada hening. Kedua matamu kau pejamkan. Sama tak inginnya untuk mengakhiri panggilan. Tapi tak juga menemukan apa pun untuk dikatakan. Tak juga bisa menemukan keberanian untuk memintanya bertahan. Jadi kau hanya bisa berharap memiliki kekuatan untuk dapat membekukan waktu. Jadi kau berharap tiga menit ini tak akan berlalu. Jadi kau masih akan terus bisa mendengar hembusan napasnya. Tak perlu banyak kata. Hanya itu saja asal kau tahu bahwa dia masih ada.

Manusia Apa Namanya?

Gambar
Image source: pinterest (neurosis) Manusia apa namanya?     Yang sudah tahu aturan dan sanksinya,     tapi tetap saja melakukan pelanggaran.     Lalu ketika sanksi dijatuhkan,     dia berteriak meminta perhatian,     berperan sebagai korban? Manusia apa namanya?     Yang sudah tahu pasti bahwa     tanah kosong milik pemerintah,     tapi tetap saja dibanguni rumah.     Lalu saat terkena gusur oleh pemilik sah     dia berteriak bahwa pemerintah     tak berpihak pada rakyat lemah? Manusia apa namanya?     Yang tak pernah mau mendengar nasihat     Lalu ketika mendapat masalah mengeluh     dan bertanya "Aku salah apa"? Manusia apa namanya?     Yang setiap ada atasan begitu patuh,     selalu menunjukkan kehebatan.     Tapi ketika atasan tak ada,     dia hilang entah ke mana. Manusia apa namanya?     Yang di depan saudara mengatakan iya,     menyatakan dukungan.     Tapi di belakang mencibir dan     mengumbar aib saudaranya? Manusia apa namanya?

Spion

Gambar
image source: http://macantua.com "Orang-orang ini.. Mau belok kok nggak pake nengok. Harusnya kan nengok dulu kek ke belakang. Lihat dulu ada kendaraan tidak. Untung tadi di belakangnya lagi sepi. Untung juga jarak kita masih lumayan jauh. Kalo nggak, udah ketabrak dia." "Kamunya ini yang aneh." "Kok jadi aku yang aneh?" "Ya ngapain juga di harus nengok ke belakang. Kan dia tadi udah liat dari spion. Kan itu fungsinya spion. Itu alasan kenapa sepeda motor harus ada spionnya. Biar pengendaranya nggak perlu nengok-nengokin kepala, tinggal ngecek spionnya aja." "Terus, kenapa aku yang aneh?" "Ya apa namanya kalo gitu? Dari pabrik udah dikasih spion yang ukuran standar. Spion yang memang secara bentuk dan ukuran sudah disesuaikan dengan kebutuhan pengendara, sudah diperhitungkan bisa tidaknya dipergunakan untuk melihat kondisi di belakang. Eh, malah spionnya kamu ganti yang lebih kecil. Katamu yang asli itu kelebaran,

Keluh

Gambar
image source: pinterest "Haduuuuh.." "Kenapa?" "Pusing aku! Nggak sanggup lagi!" "Nggak sanggup apa?" "Tugas kuliah nih. Banyak banget. Bikin laporan pendahuluan lah, bikin laporan asuhan lah, belum lagi laporan kegiatan harian, masih ada pencapaian kompetensi. Banyak lah." "Oooh.." "Memang kok dosen-dosen ini ngalah-ngalahin Tuhan aja." "Ngalah-ngalahin gimana maksudnya?" "Tuhan aja ngasih cobaan disesuaiin sama kemampuan makhluknya. Ini dosen ngasih cobaan kok di luar kemampuan mahasiswa gini." "Hmmm... Ini sebenernya tugasnya yang kebanyakan atau kitanya aja yang manja?" "Enak aja. Ni tugas beneran berat, tauk! Lagian, nggak cuman aku kali yang ngeluh. Temen-temen yang laen juga ada yang ngeluh." "Ada yang ngeluh. Berarti ada yang nggak ngeluh?" "Ya ada." "Terus?" "Terus apa?" "Terus, menurutmu

Duit Sumbangan

Gambar
Image source: http://syafrianto.blogspot.co.id "Udah nyiapin duit sumbangan?" "Udah." "Nyumbang berapa?" "Sepuluh ribu." "Haaah.. Sepuluh ribu?" "Kenapa memangnya?" "Malu laah. Dia itu orang terhormat. Pejabat. Masak kamu cuman nyumbang segitu. Seratus ribu laah minimal." "Loh, bukannya justru karena dia pejabat, dia orang berada, makanya dia tak terlalu membutuhkan duit sumbangan kita?" "Ya kan kasihan yang punya hajatan. Makanan yang kamu makan di sana nanti harganya pasti lebih dari itu. Kasian nanti mereka rugi." "Rugi? Memangnya ini jual beli? Ini kan acara syukuran, katanya. Sebagai ungkapan syukurnya mereka, makanya mereka mengundang kita datang. Tak menyiapkan uang sumbangan juga seharusnya tak apa." "Gayamu. Kayak kalo kamu bikin acara nggak ngarep duit sumbangan balik aja." "Kok jadi gayaa? Ya bukan tentang gaya gayaan. Ya memang kan s

Undangan

Gambar
image source: www.insideweddings.com "Beneran si anu udah nikah?" "Udah." "Kamu diundang nggak? Aku kok nggak dapet undangan, ya?" "Nggak. Cuman ngabarin aja kalo nikah, minta doa aja. Tapi nggak nyebar undangan. Memang nggak ada acara apa-apa, kok." "Kata siapa? Tetangganya aja bilang dia ngadain acara syukuran kok. Ya tapi memang nggak besar-besaran, sih. Tapi teganya ih nggak ngundang kita." "Ya mungkin dia nggak ada biaya buat ngadain pesta besar-besaran. Jadi undangannya dibatasi." "Ya nggak gitu juga, dong. Aku ga butuh kok dijamu macem-macem. Disuruh dateng aja udah seneng. Nggak dijamu juga nggak papa. Kan yang penting itu kebersamaannya, kekeluargaannya." "Oooh. Begitu.." Hening sesaat. "Eh, kamu dateng nggak ke nikahannya si itu minggu lalu?" "Dateng." "Berarti kamu tahu dong.." "Tahu apa?" "Hadeeeh.. Itu tuh.. Ya ampuun.

Katanya Cinta

Gambar
"Katanya cinta?" tanyamu. "Ya memang," jawabku. "Kalo cinta, kok kamu ngerayain hari lahirnya?" "Ya itu bukti cintaku padanya." "Kan beliau tak pernah mengajarkan itu. Beliau tak pernah merayakan. Para sahabat juga tak ada yang merayakan. Padahal kita sama-sama tahu betapa cintanya para sahabat kepada beliau?" "Sudahlah. Kan tak ada salahnya. Lagi pula bukan hal buruk. Bukan kejahatan yang kulakukan." "Jika memang cinta, ikuti sunnahnya. Panjangkan itu jenggotmu, naikkan celanamu di atas mata kaki." "Halah. Kau ini seperti sudah paling benar saja. Sok membenarkan orang lain." "Ya kan aku mencintaimu. Makanya aku merasa perlu mengingatkan. Ya kan kita sama-sama mencintainya. Ya ayolah mengikuti contoh yang diberikannya. Ya ayolah tinggalkan apa-apa yang tak dicontohkannya." Aku diam, melirikmu. #KatanyaCinta