Postingan

Menampilkan postingan dari Juli, 2014

Kesabaran Tiga Detik

Gambar
Kondisi jalan di Ternate di setiap akhir pekan selalu sama; ramai. Begitupun akhir pekan ini. Saya sebenarnya paling malas untuk keluar di malam minggu jika tidak ada tujuan yang pasti. Saya tidak begitu suka melihat sesuatu yang ramai dan semrawut, membuat kepala saya pusing. Tapi demi mengantar seorang teman yang kelaparan, malam minggu kemarin akhirnya saya keluar juga, membelah jalan-jalan sempit kota Ternate yang dipadati motor. Sebenarnya, tidak ada yang terlalu istimewa dengan perjalanan saya malam minggu kemarin. Hanya saja saya merasa ada satu hal yang mengganggu saya. Saya merasa terganggu dengan suara klakson bernada tidak sabar yang selalu terdengar di lampu merah setiap kali lampu akan berubah menjadi hijau. Padahal lampu belum lagi berubah menjadi hijau dan penghitung waktu yang menunjukkan angka berwarna merah juga belum habis menghitung. Cuma ya memang dasar saya ini suka mencari masalah, setiap kali saya dibuat kesal oleh suara klakson itu, bukannya sa

Manusia Setengah-Setengah

Gambar
Jika Om Iwan Fals menciptakan dan menyanyikan lagu yang berjudul Manusia Setengah Dewa dan Bang Raditya Dika menulis buku yang berjudul Manusia Setengah Salmon, maka saya tidak mau kalah. Saya juga ingin menghasilkan sesuatu yang judulnya boleh jadi mirip, namun isinya akan sangat berbeda dengan dua karya terkenal yang saya sebut sebelumnya. Yap, postingan saya kali ini akan menceritakan tentang pengalaman saya berinteraksi dengan manusia setengah-setengah. Secara sadar maupun tidak, sebenarnya dunia kita ini dipenuhi dengan manusia setengah-setengah. Dalam berbagai bidang kehidupan, ada saja manusia semacam ini. Entah di sekolah, di tempat kerja, dalam hal berkehidupan sosial, atau kehidupan beragama. Tapi, ngomong-ngomong, apa itu manusia setengah-setengah? Manusia setengah-setengah adalah manusia yang memiliki sifat nanggung , abu-abu. Di tempat kerja misalnya, kita bisa menemukan orang-orang yang memiliki idealisme luar biasa, tahu dan paham aturan, paham harus m

Bukan Kupu-Kupu

Gambar
"Kamu cantik.. secantik kupu-kupu," katanya.   "Aku tidak mau disamakan dengan kupu-kupu!" kataku tanpa meninggalkan beberapa ekor kupu-kupu bersayap luar biasa cantik yang terbang di hadapan kami.   "Kenapa? Mereka itu luar biasa, kau tahu?"   Aku menoleh padanya dan menemukan tatapan herannya padaku.   "Luar biasa bagaimana?" tanyaku.   "Kau tahu, untuk mendapatkan kecantikan semacam itu mereka harus rela terkurung, menyendiri, melewati hari-hari menyakitkan di dalam kepompong mereka. Makhluk sekecil itu dengan perjuangan sebesar itu apa tidak luar biasa?"   Aku tersenyum, mengangguk-anggukkan kepalaku. "Ya, aku menghargai perjuangan mereka. Memang perjuangan yang luar biasa." Aku kembali memandangi kupu-kupu yang berterbangan di ataa sungai di hadapan kami.   "Tapi?" tanyanya, tahu aku belum benar-benar menyelesaikan ucapanku.   "Tapi tahukah kamu, begitu mereka bisa

Sajadah Ungu dan Awan Biru

Gambar
Aku membelokkan motorku ke sebuah gang kecil. Sudah hampir dua jam aku mengendarai motor bututku mengelilingi kota kecil tempatku menghabiskan tiga tahun terakhir kehidupanku ini. Hari ini aku sedang merasa sumpek dengan rutinitasku. Aku sedang bosan. Dan setiap kali aku bosan, ini yang aku lakukan; berkendara mengelilingi kota, memasuki setiap jalan, entah besar, entah kecil, yang masih bisa dijajaki oleh motorku. Adzan magrib yang baru saja berkumandang membuatku memperlambat laju motor lalu menghentikannya, memarkirkannya di depan pagar sebuah masjid yang ada di gang kecil ini. Aku bergegas masuk ke dalam masjid, mengenakan mukenaku, dan menjalankan sholat sunnah seraya menuggu jamaah sholat magrib dimulai. Baru saja menyelesaikan sholat sunnahku, seorang anak perempuan dengan setengah berlari masuk ke dalam masjid lalu duduk di sisiku. Dia kemudian menggelar sajadahnya, meletakkannya melintang, memanjang ke samping, merelakan sebagian sajadahnya untuk aku pakai.