Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2014

Para Pemuja Rupa

Gambar
Selama hidup, saya telah dipertemukan dengan berbagai macam manusia dengan berbagai macam orientasi saat melakukan interaksi dengan sesamanya. Ada manusia yang berorientasi pada keuntungan. Manusia semacam ini hanya akan berusaha mengambil keuntungan dari setiap interaksi yang dia lakukan dengan orang lain. Ada manusia yang berorientasi pada akhirat yang begitu taat menjalankan setiap perintah Tuhannya, menjauhi semua larangannya, dan menjaga hubungan baiknya dengan sesama tanpa membedakan latar belakang. Ada manusia yang berorientasi pada agama, sedikit mirip dengan mereka yang berorientasi pada akhirat, hanya saja seringnya lupa bahwa agama itu tidak hanya satu seperti miliknya. Ada juga manusia yang berorientasi pada rupa, hanya menyukai apa-apa yang memuaskan pandangannya, segala hal yang terlihat cantik di mata. Saya menyebut macam yang terakhir ini sebagai manusia pemuja rupa. Bukan hanya sekali atau dua kali saja saya dipertemukan dengan para pemuja rupa, tetapi ber

Kepada Tanah Soya Soya

Gambar
Ojek yang mengantarku segera pergi begitu aku menyerahkan selembar uang lima ribu rupiah. Aku kemudian menyeret langkah menuju salah satu penjual jagung rebus yang ada di pinggir jalan dan membeli satu jagung rebus lengkap dengan garam sambalnya. Sore ini pantai Falajawa tidak seramai biasanya. Mungkin karena langit di atas agak mendung, jadi orang-orang yang biasa memenuhi tempat ini di setiap sore menjadi urung, khawatir hujan akan turun. Berbeda denganku. Aku selalu tidak peduli apakah langit cerah atau tidak, asal aku masih punya waktu sebelum hujan turun, sepulang bekerja aku akan mampir ke tempat ini. Aku memulai ritual soreku; melepas sepatu, duduk menghadap ke laut lepas dengan kaki menggantung di atas airnya, menyumpal telingaku dengan eaphone yang mengalunkan suara saxophone, dan menikmati jagung rebusku. Hampir setiap hari seperti ini, mencari ketenangan pada luasnya laut dan langit yang saling berkait membentang di hadapanku, hiasan hijau gunung Tidore dan Maitar