Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2017

The Scars

Gambar
Photo source: carcanyon.com Satu tanda kecoklatan memanjang di telapak tangan kanan, di bawah ibu jari. Kekeraskepalaan. "Mbok nggak usah maen di situ, Dek." Untuk ke sekian kalinya ibuk mengingatkan sewaktu aku asyik bermain di tempat gantungan jemuran yang terbuat dari besi. Untuk ke sekian kalinya aku abai. Lalu tak lama aku terpeleset dan ketika tangan kananku berusaha meraih apa saja yang mungkin untuk bisa menyelamatkan diri, sebuah besi berujung agak tajam yang biasanya digantungi hanger pakaian itu menancap di telapak kananku lalu memaksa tanganku mengelupas kulitnya. Ada luka memanjang di bawah ibu jari tangan kanan dan sisa kulit yang tertinggal di ujung gantungan besi itu. ------------ Sebuah tanda keperakan memanjang, melintang di bawah lutut kiri. Kecerobohan. "Lihat, lihat! Langit bagus sekali jika terlihat terbalik seperti ini!" teriak seorang anak laki-laki dari atas traktor. Ladang tebu di depan rumah sedang digarap, kudengar

Kasihan

Gambar
photo source: http://7-themes.com/7034645-beach-love-photography.html "Jangan dibangunkan." "Kenapa?" "Kasihan. Biar saja dia tidur dulu." "Adzan subuh sudah berkumandang sejak setengah jam yang lalu." "Iya. Tapi kan dia masih lelap sekali. Dia juga pasti masih lelah sekali setelah menempuh perjalanan antar kota untuk sampai di sini semalam." "Jadi, aku harus membiarkannya tidur?" "Iya. Kan kasihan." "Justru karena aku kasihan padanya, makanya aku harus membangunkannya sekarang." "Kok bisa begitu?" "Apa kamu tidak kasihan padanya jika nanti, hanya karena kita tak membangunkannya untuk subuh, dia harus merasakan neraka?" -------------------- "Anak itu menangis di luar." "Aku tahu." "Lalu?" "Lalu apa?" "Lalu mengapa tak berusaha kau bantu dia? Luluskan sajalah. Apa kau tak kasihan?" "Justru karen

Empat Ribu Rupiah

Gambar
"Apa?" "Map hijau yang di atas meja hilang." "Apa isinya?" "Daftar hadir kita. Isinya aman. Hanya mapnya saja yang hilang." "Sudah. Ikhlaskan saja. Hanya sebuah map, kan?" "Iya. Hanya map. Cuma....." "Kenapa? Memangnya berapa harganya?" "Empat ribu rupiah." "Yah, cukup mahal sih sebenarnya untuk harga sebuah map plastik. Tapi, sudahlah. Ikhlaskan saja. Hanya map ini. Mungkin, siapapun yang mengambilnya, sedang benar-benar membutuhkannya sekarang. Lebih membutuhkannya daripada kita." "Tapi..." "Apa lagi masalahnya? Kau keberatan kehilangan barang yang hanya berharga empat ribu rupiah itu? Cuma empat ribu rupiah. Uangmu kan banyak. Aku yakin tak apa kamu kehilangan itu. Ayolah. Ini kan hanya empat ribu rupiah. Kalau kau terus-menerus memusatkan pikiranmu pada sesuatu yang hilang, kamu akan sukar menyukuri apa yang sudah Alloh berikan padamu." "Tapi