Postingan

Menampilkan postingan dari Juli, 2020

Sudah, Tak Apa

Gambar
"Belum juga datang suamimu, Dik?" Aku menoleh pada perempuan yang menunggu itu. Pertanyaan tetangga kami itu hanya dijawab dengan gelengan kepala. "Kenapa tak juga datang? Sudah boleh itu dia kemari. Tak ada lagi karantina-karantina. Tetangga kita saja si itu sudah bolak-balik ke luar kota. Tak apa-apa." Kali ini kepalanya terangguk dan paatinya senyuman terulas tipis di bibirnya yabg tertutup masker. Aku bisa melihat senyuman itu di matanya. Masih tak mengatakan apa-apa. "Sudah, tak apa. Bilang saja pada suamimu. Suruh datang kemari. Atau jangan-jangan sudah ada yang lain dia di sana? Hahahaha.." Perempuan itu menoleh padaku. Aku hanya menganggukkan kepala dan tersenyum. Tak berusaha membantu apa-apa. Toh orang-orang itu kan hanya ingin memberikan nasihat, tak peduli benar atau salah, bermanfaat atau tidak, sesuai dengan masalah mereka yang dinasihati atau tidak. Aku dan perempuan itu sudah sama-sama tahu. Jadi kubiarkan dia bergegas pergi

Barang Baru

Gambar
Kawanku kemarin datang dengan baju baru. Kawannya bilang,      "Baju merk apa kau pakai itu?       terlihat murah sekali." Kawanku bilang,      "Ya. Murah memang.       Lima puluh ribu kubeli,       tiga kudapat." Kawannya menahan tawa. Katanya,      "Beli baju jangan murahan begitu.       Kau pegawai tetap di sini.       Mau kau pakai apa uangmu?" Lalu hari ini kawanku datang dengan sepatu baru. Kawannya bilang,      "Sepatu baru.       Wah, barang mahal itu.       Asli kah itu?       Mentang-mentang besar gajimu,       lalu kau buang-buang duit buat sepatu semahal itu." Aku lagi-lagi hanya bisa diam mendengarkan kata-katanya. Bingung harus menuruti yang mana. Sukoharjo, 4 Juli 2020 #CatatanJuli20:04

Tentang Kawanku, Mereka Bilang...

Gambar
Sewaktu kawanku berjuang dengan berat badannya, mereka bilang: "Halah, coba kulihat. Berapa lama akan bertahan diitmu kali ini." "Ngapain diit segala? Nyusahin diri aja." "Ciyeee.. Diit." "Makananmu kok cuma kaya gitu? Itu ga cukup nutrisinya. Harusnya begini. Harusnya begitu." Sewaktu kawanku bercerita tentang keberhasilannya, mereka bilang: "Ih, kamu jadi jelek gitu. Keliatan tua, tauk! Ngapain sih diit segala?! Bagusan juga pas gemukan dulu." "Sebulan cuma turun segitu? Aku dong udah turun segini." "Cuma kaya gitu. Semua orang juga bisa. Biasa aja." Tapi, anehnya kalau di belakang kawanku, mereka bilang: "Si itu tuh.. Badan udah segitu makan masih banyak aja." "Jangan jajan terus. Nanti badanmu jadi kayak si itu. Tau rasa." "Jangan kayak si itu. Gendut. Nanti tak ada lelaki yang mau padamu."

Dewasa

Gambar
Kata bapakku, sebelum dewasa, tak boleh aku kawin dulu. Katanya, kawin tak semudah itu,                tak cuma urusan cinta, senang-senang, dan bahagia,                atau romantisme yang tak ada henti-hentinya,                atau adalah akhir bahagia sebuah cerita. Bukan. Lalu kubilang kalau aku sudah dewasa,                masuk sudah umurku ke kelompok dewasa tua malah. Tapi, bapak tak mau kalah. "Dewasa itu bukan cuma masalah umur badanmu," katanya. Kukatakan padanya kalau aku tahu. Dewasa memang bukan masalah umur,               tapi masalah pola pikirku,               tanggung jawabku,               sikapku,               dan bagaimana aku harus berperilaku. Tahu. "Ada lagi," kata bapakku. "Dewasa itu sewaktu tak lagi merasa perlu untuk langsung melakukan pembelaan diri                lalu merasa lebih baik ketika dinasihati. Ah. Tentu saja langsung kujawab kalau aku juga sudah seperti itu. Tahu aku kalau dewasa juga

Tak Ada yang Salah

Gambar
Tak ada yang salah untuk menjadi yang paling baik.        Yang salah adalah merasa menjadi yang paling baik. Tak ada salahnya menjadi yang paling berilmu.        Yang salah adalah merasa menjadi yang paling berilmu. Tak juga ada salahnya menjadi yang paling alim.        Yang salah adalah merasa menjadi yang paling alim. Solo, 1 Juli 2020 #CatatanJuli20:01