Keluh

image source: pinterest


"Haduuuuh.."

"Kenapa?"

"Pusing aku! Nggak sanggup lagi!"

"Nggak sanggup apa?"

"Tugas kuliah nih. Banyak banget. Bikin laporan pendahuluan lah, bikin laporan asuhan lah, belum lagi laporan kegiatan harian, masih ada pencapaian kompetensi. Banyak lah."

"Oooh.."

"Memang kok dosen-dosen ini ngalah-ngalahin Tuhan aja."

"Ngalah-ngalahin gimana maksudnya?"

"Tuhan aja ngasih cobaan disesuaiin sama kemampuan makhluknya. Ini dosen ngasih cobaan kok di luar kemampuan mahasiswa gini."

"Hmmm... Ini sebenernya tugasnya yang kebanyakan atau kitanya aja yang manja?"

"Enak aja. Ni tugas beneran berat, tauk! Lagian, nggak cuman aku kali yang ngeluh. Temen-temen yang laen juga ada yang ngeluh."

"Ada yang ngeluh. Berarti ada yang nggak ngeluh?"

"Ya ada."

"Terus?"

"Terus apa?"

"Terus, menurutmu kalo kamu keluhin gini, kerjaanmu jadi lebih ringan apa jadi lebih berat rasanya?"

"Tauk!"

"Lah, kok malah tauk?"

"Ah, kalo sama kamu emang aku tuh nggak pernah bener deeh. Masak cuman ngeluh aja nggak boleh?"

"Loh, yang nggak ngebolehin itu siapa? Kan kamu sudah dewasa, masak iya aku perlu ngelarang ini itu. Orang dewasa kan bisa berpikir, bisa menentukan pilihan. Masak iya, sudah tahu kalo mengeluh itu tidak memperingan pekerjaan, seorang dewasa malah akan memilih untuk mengeluh?"

"Tauuuk.."

"Dinikmatin, Dek. Bersyukur loh kamu tuh harusnya. Kamu nggak perlu jalan kaki buat ke kampus. Kamu pengen tau apa-apa tinggal ngetik di google udah nemu. Kamu butuh belajar, butuh latihan, alat-alat di lab banyak, bisa dipakai semua. Duit tinggal minta orang tua. Tugasmu cuman belajar loh, cuman nyelesein kuliah. Belum dituntut mikir ini itu. Dinikmatin."

"Hufffttt!!!"


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Hidup dari Jendela Bus

Bulan Separuh

The World is On Fire, Tentang Serial Daredevil