Belum Adzan

Ds Bembem, Gentan, Sukoharjo, Jawa Tengah (Dokumen Pribadi)


"Udah waktunya buka belum, sih?" tanyamu.

Dia mengecek penunjuk waktu di ponselnya.

"Buka puasa jam berapa emangnya?" tanyanya.

"Tujuh belas dua lapan sih di jadwal."

"Udah buka berarti. Udah jam enam kurang dua puluh kok," katanya seraya meraih botol berisi air putih.

"Eh, tunggu!" cegahmu.

"Kenapa?"

"Belum adzan."

"Lah kan udah masuk waktunya. itu matahari juga sudah terbenam."

"Tapi belum ada adzan magrib. Jadi belum bisa buka puasa."

"Ya kali buka puasa harus nunggu adzan magrib." Dia meraih botol minumannya, membaca basmallah lalu meneguk isinya tiga tegukan.

"Eh.. belum adzan." Kamu ngotot.

Dia tak segera menanggapimu, masih membaca doa lalu kembali minum.

"Waktu berbuka puasa adalah dengan tenggelamnya matahari. Kita disunnahkan untuk menyegerakan berbuka puasa begitu masuk waktunya. Asalkan kita yakin matahari sudah tenggelam, boleh berbuka puasa. Tidak harus menunggu adzan. Muadzinnya juga berbuka puasa dulu kali sebelum adzan."

Kamu melihat keluar jendela. Matahari di luar sana sudah benar-benar terbenam sekarang.

"Baiklah kalau begitu," katamu sembari membuka botol minuman lalu meneguk tiga kali tegukan setelah mengucapkan basmallah.

Lalu adzan magrib mulai berkumandang.


Sukoharjo, 24 Mei 2018

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Hidup dari Jendela Bus

Bulan Separuh

The World is On Fire, Tentang Serial Daredevil