Lucu

Image source: getuptospeed.biz


"Kenapa tertawa sendiri begitu?" tanya gadis itu pada kawannya.

"Ya lucu aja."

"Apa yang lucu?"

"Orang-orang di dunia mayamu. Kau tahu kan mengapa selama ini aku tak pernah mengomentari statusmu?"

Gadis itu mengangkat bahu. "Tak tahu. Aku bahkan tak peduli."

"Ah kau ini. Ya sudah kuberitahu. Aku tak pernah berkomentar karena bahasamu itu terlalu tinggi. Aku seringnya perlu membaca ulang tulisanmu. Kadang aku malah sulit menangkap maknanya. Kadang, aku merasa aku bisa menangkap maknanya, tapi tak yakin apa benar itu yang kau maksudkan. Makanya, aku memilih diam saja, tak pernah berkomentar."

"Lalu di mana lucunya?"

"Di teman-teman mayamu. Mudahnya mereka berkomentar. Kadang dengan kata-kata sok bijak yang sebenarnya tak nyambung dengan makna statusmu. Kadang dengan kata-kata penuh emosi yang sebenarnya tak sesuai dengan statusmu. Jadi ya lucu saja membacanya."

"Ah kau ini."

"Kau ini juga. Sudah tahu mereka memberikan tanggapan yang tak sesuai, yang tak nyambung, mengapa pula tak kau benarkan? Tak juga kau balas komentar mereka."

"Buat apa?"

"Ya buat meluruskan pola pikir mereka tentunya."

"Tak perlu. Yang terjadi nanti malah aku lelah. Yang terjadi nanti malah salah satu pihak akan dipermalukan. Tak perlu. Biarkan saja mereka dengan asumsinya sendiri."

"Ah dasar kau ini!"


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Hidup dari Jendela Bus

Bulan Separuh

The World is On Fire, Tentang Serial Daredevil