Tips Memilih Wakil Rakyat yang Baik

HUWAH... Kota solo (dan kota-kota lain di negeri ini) jadi keliatan rameee banget! Jadi warna-warni en meriah sama bendera, mmt, sama gambar-gambar para calon wakil rakyat yang mewakili partai politiknya. Yap, betul! Mereka adalah orang-orang yang mengiklankan dirinya, yang berusaha membuat diri mereka dipilih oleh masyarakat umum seperti kita pada saat pemilu legislatif tanggal 9 April 2009 nanti. Harus nyoblos loh! Kan golput haram.. Hewhewhew... Becanda. Golput itu hak tiap warga negara Indonesia yang dijamin oleh undang-undang, bahkan undang-undang dasar 1945 yang adalah dasar negara kita. Dan halal-haram itu milik Gusti Ingkang Maha Kuwaos. Tapi, secara pribadi saya tidak setuju golput. Kita, sebagai warga negara sebaiknya berpartisipasi dalam menentukan masa depan negara ini. Janganlah jadi egois yang pengennya "cuci tangan" dari kewajiban, tapi ketika hasilnya buruk, bisanya cuma menyalahkan orang lain. Lagian, ini juga buat anak cucu kita, loh! Relakah kita kalo tahun-tahun depan, saat anak cucu kita hidup, negara ini berada di bawah pemerintahan yang busuk karena kita tidak memilih pemimpin yang baik ketika kita bisa.

Eniwei, kebanyakan temen yang aku tanyain tentang pemilu menjawab bingung mau milih sapa cuz caleg n partai sekarang bejibun. Nah, postingan kali ini akan, yah, paling tidak sedikit membantu temen-temen yang bingung. Inilah tips memilih wakil rakyat yang baik:

  1. Pilih wakil rakyat yang punya sejarah perjuangan kerakyatan - kalo yang mau kita pilih adalah orang lama (udah pernah menjabat jadi anggota legislatif, lurah, camat, kepala instansi pemerintah, dsb, lihat apa saja yang pernah dia lakukan untuk rakyat. Kalo orang baru, belum pernah muncul, lihat apa usaha yang dia lakukan selama masa kampanye dan program kerja nyatanya, benar-benar bermanfaatkah untuk rakyat?
  2. Pilihlah calon wakil rakyat yang ketika ada acara dialog, sarasehan, atau kampanye, memberikan lebih banyak waktu untuk tanya jawab daripada berpidato. Rasionalnya, cerdas atau tidaknya seseorang, mampu atau tidaknya seseorang, dapat kita lihat dari apa yang mereka katakan dan perbuat di saat mendadak.
  3. Pilih calon wakil rakyat yang janjinya tidak terlalu muluk-muluk.
  4. Jangan hanya berpegangan dari visi, misi, maupun AD/ART partai saja. Ingat, tidak ada parpol yang mimiliki visi, misi, maupun AD/ART yang buruk. Semua pasti bagus.
  5. Pilihlah calon wakil rakyat yang tidak berlebihan dan tidak melakukan politik uang. Sekarang mari berpikir, sebagai manusia yang normal dan memiliki kebutuhan hidup, apakah ketika mereka mengeluarkan biaya yang berlebihan (apalagi berusaha membeli suara kita, memberi sejumlah uang supaya kita memilih mereka atawa pake cara politik uang), ketika nanti terpilih, tidak akan berusaha mencari ganti rugi? *kalo anda menjawab anda tidak peduli, yang penting dapat uang, berarti anda adalah orang egois yang rela mengorbankan orang lain, anak, dan cucu anda!*
  6. Pilihlah calon wakil rakyat yang iklannya (spanduk, baliho, atau jenis lainnya) tidak dipasangan secara serampangan, semrawut, dan tidak mematuhi peraturan. Kalo pemasangan gambarnya saja tidak taat aturan, doesn't that mean mereka tidak peduli peraturan? Apa jadinya negara ini kalo diwakili oleh orang-orang yang tidak peduli peraturan?

Well, keknya itu saja. Postingan ini sifatnya serius tapi santai, don't take it too too too serious! Tapi perlu dipikirkan dan dijadikan pertimbangan.

Maap kalo ada bagian-bagian yang kurang berkenan. Saya berterimakasih banget kalo ada yang mau nambahin. Moga bermanfaat.

See y'all around, guys!
*Mang ada yang baca, Na?* hewhewhew..

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Hidup dari Jendela Bus

Bulan Separuh

The World is On Fire, Tentang Serial Daredevil