Jangan Tanya

Jika sudah kau lihat aku mulai menyumpal telinga,
sudah. Jangan lagi kau tanya mengapa.
Pastinya saat itu kau sudah mulai memuntahkan kata-kata,
   membicarakan si Ini, si Itu, siapa saja,
   dan semua kejelekan mereka, membuka aib-aib mereka.

Jika sudah kau lihat aku mulai menyumpal telinga,
sudah. Tak perlu lagi kau tanya mengapa.
Pastinya saat itu suaramu sudah mulai membahana,
    melemparkan cacian dan makian pada siapa saja,
    menghakimi semua orang dalam kata-kata.

Jika sudah kau lihat aku mulai menyumpal telinga,
sudah. Jangan lagi tanya apa alasannya.
Pastinya saat itu kau mulai mengeluhkan tentang derita,
     tentang  bagaimana hidupmu didzalimi penguasa,
     tentang bagaimana tak ada lagi orang di dunia ini yang lebih menderita.

Jika sudah kau lihat aku mulai menyumpal telinga,
sudah. Jangan lagi bertanya apa-apa.
Sudah pasti kau adalah alasannya.
Kau dan semua caci maki yang terbungkus kata-kata.
Kau dan semua aib manusia yang kau umbar-umbar tanpa jeda.
Kau dan cerita membosankan tentang betapa kau menderita.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Hidup dari Jendela Bus

Bulan Separuh

The World is On Fire, Tentang Serial Daredevil