Selamat Malam, Januari



Selamat malam, Januari.
Ya, aku tahu seharusnya aku menyapamu pagi tadi seperti kebanyakan orang. Seharusnya aku semakin cepat menyapamu. Seharusnya ketika pergantian waktu. Atau mungkin tidak?

Januari, semalam tidurku tak nyenyak sekali. Mimpi aku tentang dirimu setahun yang lalu. Tentang aku yang menunggu pergantian waktu, menunggu kedatanganmu. Lalu cerita-cerita lain merangsek masuk ke dalam mimpiku. Tentang menemukan, tentang kehilangan, tentang pembelajaran, tentang benci, tentang rindu, dan tentang waktu. Ya, waktu. Kau tahu dia kan? Yang tak akan pernah berputar kembali, kau tahu? Dia.. Yang ketika aku terbangun pagi ini, aku menangisinya. Waktu.. Entah berapa miliyar detik sudah kubiarkan mati begitu saja. Ah, menyebalkan. Bukan kamu, bukan waktu, tapi aku.

Januari, aku tak tahu mau menulis apa lagi. Begini saja. Tak ada cerita. Begini saja. Semoga kita tetap bisa berdamai hingga aku harus meyambut Februari. Begini saja dulu, semoga tahun depan kita masih bisa bertemu.

Selamat malam, Januari.

Gambar diambil dari pinterest

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Hidup dari Jendela Bus

Bulan Separuh

The World is On Fire, Tentang Serial Daredevil