Doa

Photo credit: facebook Artaty Iswahyuti


"Katanya, waktu sahur itu waktu yang baek buat berdoa ya?" tanyanya sambil melihat keluar jendela mobil.

"Iya," jawabku.

"Hmmm.. Sewaktu hujan kayak gini juga?"

"Iya. Kenapa memangnya?" Aku tiba-tiba merasa penasaran dengan pertanyaan-pertanyaannya.

"Dari dulu aku udah berdoa, tapi kok ga dikabulin ya sampe sekarang, Ta? Apa bener karena dosaku udah kebanyakan terus Alloh ga mau ngabulin doaku, ya?" katanya.

"Hush, ga boleh bilang kayak gitu!"

"Kenapa?"

"Ga baek suudzon sama Alloh. Berdoa juga ga boleh tergesa-gesa."

"Tergesa-gesa gimana?"

"Ya gitu tadi, nanya terus kok ga dikabulin, kok lama.."

"Ya habis... Udah lama banget. Aku udah capek dibilang sama orang 'makanya minta sama Alloh', kayak aku ga pernah minta. Atau 'Dosamu kebanyakan itu, makanya ga segera dikasih'."

"Yang sabar ya, Nay," kataku sambil memutar setir memasuki halaman sekolah tempat anakku belajar.

"Sabar..."

"Kan Alloh udah janji buat mengabulkan permohonan orang yang berdoa pada-Nya [1]."

"Iya.."

"Sabar ya?"

Dia memaksakan sebuah senyuman dan kepalanya terangguk pelan.


Sukoharjo, 10 Juni 2019
#Doa #30CeritaRamadan2019
#UtangCerita

----------------------
[1] QS Al Baqarah: 186

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Hidup dari Jendela Bus

Bulan Separuh

The World is On Fire, Tentang Serial Daredevil