Dunia ini penuh dengan orang songong!!

Tadi aku baca-baca apa yang udah aku tulis di blog ini. Setelah aku cermati dengan seksama (de...), kok isinya tentang keluhan semua, ya?? Hehehe... Ga berarti aku ga pernah memandang segala sesuatu secara positip loh! Jangan salah sangka dulu. Yah, cuma itu.. belum punya kesempatan aja buat membaginya di sini.

Lets move on!

(Maap sebelumnya, tapi aku mau mengeluh lagi)
Kenapa judul postingan kali ini kek gtu, ya karena begitulah adanya. Buktinya, kemarin aku ketemu satu. Jadi, kemaren ada orang dateng ke tempat aku kerja. Katanya mau minta surat keterangan bebas narkoba. Yawda, aku kasih tau dia tentang biaya sama prosedurnya. Terus dia nambah minta surat keterangan sehat jasmani dan rohani. Daripada susah jelasin, dia aku kasih leaflet tentang harganya; 139,5 rb buat tes narkoba yang terdiri dari tes urin n konsultasi psikiater/psikolog, 94rb buat pemeriksaan fisik sama mental. Setelah baca leaflet, mas-mas itu protes n nuduh aku salah kasih info. Dia ngeyel kalo yang 139,5rb itu udah termasuk tes kesehatan jiwa cuz udah ada konsultasi psikiater/psikolog. Trus aku jelasin ke dia, kalo konsultasi yang satu paket sama tes urin itu fungsinya untuk pembacaan hasil tes urin. Kalo tes kesehatan jiwa tuh lain lagi; psikotes sma wawancara. Tapi, aku belum selesai jelasin, mas-mas itu nyela n tetep ngeyel. Yang aku tangkep dari inti omongan mas-mas itu adalah dia nuduh aku mau ambil untung! Astaghfirullah... Amit-amit! Naudzubillah..
Trus, yang paling bikin aku sakit hati adalah kata-kata terakir dia, yaitu: "Mbak, saya ini psikolog loh!"

Aku langsung diem, ngeliatin dia sebentar, lalu tanganku bergerak cepat mengangkat monitor komputer yang ada di sisiku dan memukulkannya di kepala mas-mas songong itu! Trus, tiba-tiba ada seorang wartawan melayangkan sepatu ke muka mas-mas itu. Eh, ga deng! Hehe..

Dia psikolog. Hm.. jadi dia psikolog..
Mang kalo dia psikolog terus kenapa? Kalo dia psikolog, dia jadi punya hak buat nuduh orang sembarangan n nggak dengerin penjelasan orang gtu?

Mas, semoga dosa-dosamu diampuni dan kamu ditunjuki jalan yang lurus. Amin.

Cerita bergenre sama terjadi kemaren waktu ada tetanggaku (yang sekarang tinggal di luar kota n ini lagi liburan ke rumah ortunya di sini) maen ke rumah. Dengan sangat tidak pentingnya, di antara obrolan kami, tiba-tiba dia ngomong, "Ini aku pulang bawa leptop, loh? Habis.."

Sumpah, nggak nyambung n nggak penting banget.


Astaghfirullah... Maafkan aku ya Allah..

Well, sesebel-sebelnya aku sama dua orang itu, hariku kemarin n hari ini masih sama dengan hari-hari laen: menyenangkan.
Terimakasih sudah memberiku hidup yang begitu menyenangkan, Tuhan. I love U.

Oi, buat semua yang ngerayain natal, met natal ya?

See y'all!!

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Hidup dari Jendela Bus

Gambar
   Saya ini bukan orang yang anti dengan kendaraan umum. Mengingat segi kepraktisan, keasyikan, dan kebebasan rute, saya lebih sering naik kendaraan pribadi (baca: motor). Saya lebih suka naik motor kemana-mana. Capek itu nomor dua, yang penting saya yang pegang kendali mau lewat mana. Tapi awal minggu kemarin saya akhirnya menggunakan fasilitas kendaraan umum juga sewaktu ke Jogja karena di rumah sedang tidak ada motor yang bisa saya culik. Setelah sekian tahun tidak pernah naik bus, saya lupa jika ternyata naik bus bisa begitu nyaman dan santai. Saya juga lupa betapa ramainya bus umum oleh suara penjual koran, buku, makanan dan minuman, barang-barang laon yang tidak bisa saya sebutkan satu-satu, dan tentunya pengamen. Di atas itu semua, saya baru menyadari bahwa ketika saya naik bus, saya bisa menikmati pemandangan yang luar biasa bermacam melalui jendela bus yang lumayan lebar, termasuk memandangi langit yang siang itu cerah. Saya ini bukan orang yang mudah membuka
Baca selengkapnya

Bulan Separuh

Gambar
  Siapapun yang pernah membaca tulisan saya di note facebook pasti sudah bisa menebak bahwa salah satu benda yang saya sukai adalah bulan separuh. Karena bukan hanya sekali atau dua kali saja saya menyebutkan bulan separuh di dalam cerpen-cerpen yang saya tulis. Sering. Malah mungkin terlalu sering.   Teman saya pernah mengatakan kepada saya, “Apa sih bagusnya bulan separuh? Cacat!”   Ya, apa ya bagusnya bulan separuh? Secara bentuk, tentunya dia kalah bagus jika dibandingkan dengan bulan purnama atau bulan sabit. Secara sinar, tentunya dia kalah jauh dengan bulan purnama. Tapi bagi saya, tidak ada bulan yang lebih cantik dari bulan separuh.   Bulan separuh mengajarkan kepada saya bahwa kesempurnaan yang sebenarnya itu hanya milik Tuhan. Saya rasa sangat lucu ketika ada manusia yang mengejek dan menjelek-jelekkan manusia lain karena dianggap tidak sempurna. Saya juga merasa sangat lucu ketika ada manusia yang terus berusaha mencari pasangan hidup yang sempurna. Lu
Baca selengkapnya

The World is On Fire, Tentang Serial Daredevil

Gambar
indigitaltimes.com Saya jatuh cinta lagi. Terakhir kali saya jatuh cinta seperti ini adalah sebelas tahun yang lalu, sewaktu saya berada di tahun terakhir SMA. Pertama kali saya menontonnya, saya langsung jatuh cinta dan tidak pernah bosan padanya. Daredevil, salah satu superhero-nya Marvel. Jika dihitung-hitung, mungkin sudah lebih dari seratus kali saya menontonnya. Tidak peduli walaupun teman-teman atau keluarga saya mengatakan kalo ini adalah film gagal. Tidak peduli ada berapa banyak pun komentar yang saya baca tentang betapa buruknya film ini. Saya tetap suka. Saya tetap jatuh cinta. Dan tahun ini, hal itu terjadi lagi. Bermula dari iseng-iseng mencari kabar tentang film daredevil 2 yang sudah lama dirumorkan akan dibuat, saya berakhir pada fakta menyenangkan bahwa bulan April kemarin, Marvel sudah bekerja sama dengan stasiun televisi Netflix sudah merampungkan musim pertama serial Daredevil. Ya, Daredevil! Ya, serial! Dan ya, saya langsung kalap dan beberapa hari
Baca selengkapnya