dEwasa?

Hai! Pa kabar semua? *mang ada yang baca?* well, sori lama ga buat postingan. It's been a hectic week!

Eniwei, tadi pagi bangun tidur sempet baca-baca blog temen (duniapenuhkeanehan.blogspot.com). Di salah satu postingan tentang pornoaksi yang dilakukan oleh remaja, ada tulisan dia yang bikin tangan aku langsung gatel, pengen nulis protes. Ceritanya, temen aku itu ngomentarin banyaknya kasus remaja yang berbuat mesum, merekam adegan mesum mereka sampe akirnya rekaman itu tersebar ke khalayak ramai. Yang bikin aku sebel adalah isi komentar dia yang kurang lebih artinya anak-anak atau remaja (pokoknya orang-orang yang dianggap belum dewasa) itu ga boleh melakukan perbuatan mesum, apalagi di depan umum atau disebar-sebarin pada khalayak ramai. Kalo sudah dewasa, boleh.

Mari kita resapi pendapatnya. Berarti menjadi dewasa itu sama dengan bisa berbuat seenak jidat tanpa peduli apa dampaknya bagi masyarakat luas, ya? Tapi aku nggak bisa menyalahkan dia sepenuhnya. Soalnya pola pikir kayak gitu tuh udah menyebarluas di masyarakat dan diajarkan secara turun-temurun kepada generasi berikutnya.

Coba inget-inget lagi, pasti sering banget kan denger orang tua memarahi anaknya yang merokok dengan mengatakan; "Anak kecil kok sudah merokok! Kamu itu masih kecil, belum bisa cari uang sendiri!"

di kepala si Anak, kalimat itu berubah menjadi; "Nak, nanti kalo kamu sudah besar dan bisa cari uang sendiri, kamu boleh merokok!"

Keadaan ini akan bertambah buruk kalo salah satu atau kedua orang tua yang memarahinya adalah seorang perokok aktif. Keadaan ini seolah-olah adalah lampu hijau untuk merokok.

Got it?

Intinya adalah bahwa status "dewasa" bukanlah sebuah lampu hijau atau ijin resmi untuk melakukan hal-hal yang tidak bertanggungjawab dan dapat merugikan diri sendiri maupun orang lain. Menjadi dewasa adalah menjadi tahu mana yang benar, mana yang salah dan berusaha melakukan segala sesuatu dengan penuh tanggung jawab, jadi harusnya sudah bisa memilah-milah mana ajaran dari generasi sebelumnya yang harus dilanjutkan atau ditinggalkan. Menjadi dewasa adalah mulai memiliki perasaan yang peka terhadap apa yang terjadi di lingkungan sekitar, tidak lagi hanya memikirkan diri sendiri dan terkungkung dalam aktivitas dan kesenangan yang egois.

Jadi, sekarang mari berpikir; Sudah Dewasakah Kita?

Komentar

Anonim mengatakan…
Iyah... napa buw???
Mksdx bukan begitu buw???
Yang penting ada pengarahan yang baik juga benar dari orang tua...
Juga lingkungan...
Yupz...

Postingan populer dari blog ini

Hidup dari Jendela Bus

Bulan Separuh

The World is On Fire, Tentang Serial Daredevil