Tanya kenapa!

Mari mengheningkan cipta sejenak untuk sodara-sodara kita di Palestina. Semoga Israel segera menghentikan serangan pada mereka. Amin,,

I'm back! Hohoho.. (no, i'm not a santa claus!)

Liat berita kemaren ga? Ternyata bom yang dihujankan Israel ke Palestina tu mengandung bahan fosfat putih yang sebenernya udah ga boleh dipake dalam perang. Dasar! Semoga azab Allah yang paling pedih menimpa kalian!! Huh!

Eniwei, aku salut sama para warga Indonesia tercinta ini. Soalnya dalam keadaan yang susah ini, masih punya empati, simpati, dan kepedulian pada pihak lain yang lebih menderita. Buktinya, sejak serangan pertama Israel itu, ribuan orang langsung turun ke jalan, mengecam perbuatan Israel. Trus artis-artis langsung berencana menggalang dana, entah dengan membuat acara penggalangan dana atau membuat album rekaman yang keuntungan penjualannya nanti bakal disumbangin ke Palestina. Trus, para kyai, ustad, bahkan ketua MPR kita langsung mengadakan acara pengajian dan doa bersama untuk Palestina. Puncaknya, beberapa hari lalu ada acara di tipi untuk Palestina yang berhasil menggalang dana sebesar 2,2 milyar rupiah! Ck..Ck..Ck.. Hebat! Salut!!

Tapi, kenapa ya rasa peduli, simpati, empati, dan semangat memberi itu tidak pernah nampak sewaktu melihat sodara-sodara mereka yang lebih dekat, yang ada di satu negara, menderita?

Kalau beralasan bahwa mereka sudah membantu tapi tidak perlu diperlihatkan atau dipamerkan, kenapa mereka pamer waktu membantu Palestina?

Kenapa mereka tidak nampak tergerak waktu rumah sodara-sodara mereka terendam lumpur yang sebenarnya adalah kesalahan pengusaha super duper kaya tapi oleh pemerintah diakui sebagai gejala alam yang ketika mereka menuntut ganti rugi, syaratnya begitu sulit, berbelit? Kenapa ribuan orang yang turun ke jalan itu tidak menyuarakan keadilan bagi sodara-sodaranya ini?

Kenapa mereka tidak heboh mengeluarkan album, membuat lagu yang keuntungan penjualannya disumbangkan untuk membantu sodara-sodara yang ada di sini dan diterjang banjir?

Kenapa mereka diam saja waktu para kapitalis sialan yang duduk di pemerintahan dengan tega memotong dana subsidi pendidikan, kesehatan, dan bbm? Mereka juga diam saja sewaktu para kapitalis ini menjual aset-aset berharga negara ini kepada asing. Lucu sekali ketika warga di negara yang punya tambang minyak bumi ini harus membayar mahal untuk mendapatkan bahan bakar kendaraannya dan sulit mendapat minyak tanah atau gas? Lucunya lagi, ketika para mahasiswa berdemo menuntut keadilan, mereka malah disebut sebagai pembuat onar, bikin macet jalan, kurang kerjaan, dan tukang berisik sehingga akhirnya dibuat peraturan paling aneh; pelarangan penggunaan pengeras suara untuk demo! Haha, lucu sekali! Demo dengan pengeras suara saja pemerintah tidak dengar, apalagi kalo tidak pakai!

Kenapa para ustad, kyai, dan ketua MPR kita tidak mengadakan doa bersama dan pengajian untuk sodara-sodara senegara yang saking miskinnya tidak bisa sekolah dan akhirnya hanya bisa jadi buruh pabrik dan harus siap di-PHK tanpa pesangon walaupun dia bekerja dengan keras? Juga untuk sodara lain yang hanya punya modal usaha kecil sehingga hanya mampu menjadi pedagang kaki lima yang setiap saat harus siap diobrak-abrik oleh satpol pp karena dianggap merusak pemandangan?

Kenapa semua orang itu bungkam sewaktu salah satu anak terbaik bangsa, yang telah menjadi pembela hak-hak sodaranya yang lain, dibunuh di dalam pesawat dan pelakunya divonis bebas?

Kenapa coba mereka diam saja? Atau jangan2, yang masuk ke dalam kategori "butuh diperhatikan" oleh mereka hanyalah para korban perang?

Huaduh, kita harus tanya kenapa, ini! Harus!

Komentar

Anonim mengatakan…
Tanya kenapa?

Emang manusia itu aneh? heran bgt! Sodara sendiri malah gag diperhatiin. Apa karena bantuan datang trus dikorup??? Indonesia buanget!!!
Langit Senja mengatakan…
bukan! itu bukan indonesia! itu para kapitalis yang ingin memfitnah nama baik indonesia. orang indonesia asli ga bakalan korup. jadi kalo anda, atau manusia lain yang mengaku sebagai orang indonesia, jangan korup. atau, kalo memang mau korup, jangan ngaku orang indonesia.

Postingan populer dari blog ini

Hidup dari Jendela Bus

Bulan Separuh

The World is On Fire, Tentang Serial Daredevil