Sempurna

www.glavo.biz




Haihai semua. Lama ta jumpa. *halah! Padahal emang males ngeblog*. Hehe.... Semalem pas lagi menyortir file di Leptiana (nama Leptop-ku >> ga penting yah?), aku nemuin draft postingan yang tenyata aku buat sekitar bulan Juli 2010 waktu aku habis tubrukan buat yang kesekian kalinya. Karena aku pikir ini cukup pantas untuk dibaca, jadi aku posting deh. Silakan dibaca...

SEMPURNA

Hi again. How are you all doing? Moga-moga semua baek-baek aja yah? *masih berharap ada yang baca*

Hoahemm…. *ngulet-ngulet*. Enaknya liburan. Nggak ada kegiatan. Cuma berguling-guling kesana kemari. Untung bentuk tubuhku sudah disesuaikan dengan kebutuhan berguling-guling. Wekekeke.... ^,^.

Ceritanya, saya habis nubruk lagi, sodara-sodara. Huhuhu… hasilnya adalah kaki kananku mulai dari paha sampai di atas mata kaki harus dibalut oleh benda keputihan (maksudnya, warnanya agak-agak putih, bukan penyakit kewanitaan) bernama gips selama 6 minggu terhitung sejak tanggal 28 Juni 2010 sebelum masehi. Dan seperti inilah aku, ga bisa kmn2 coz ga bisa naek motor atau bus. Angkutan yang bisa nganterin aku kesana kemari tinggal becak sama taksi. Kalo mau ngampus naek becak, takut betisnya pak becak pecah. Kalo naek taksi, harus merogoh kocek dalem (sekitar 50 ribu PP). Akhirnya dengan nggak rela aku mutusin untuk istirahat di rumah aja. Kalo ada yang mau nengokin, boleh banget. Silakan. Apalagi bawa makanan yang enak-enak. @,@

Oke, cukup cerita tentang kakiku. Mari kita membahas judul postingan kali ini dan memulainya dengan sebuah pepatah (atau apa ya namanya?) yang mengatakan bahwa nobody’s perfect atau bahasa gaulnya, ga ada manusia yang sempurna. Pastinya semua orang pernah mendengar pepatah ini. Kebangetan kalo belum pernah denger, kan sudah dibuat lagu juga sama d’massive. Tau kan lagunya?

Tak ada manusia yang terlahir sempurna, jangan kau sesali sgala yang pernah terjadi…

Yak, betul. Lagu yang itu. Bagus ya lagunya, mengajarkan pada kita buat nggak menyerah pada nasib. Keknya kalo habis dengerin lagu itu, kita bakalan langsung semangat gitu. Aku termasuk satu dari sekian banyak orang yang menyukai lagu itu sampai pada suatu hari waktu aku sama temen-temen NERS jagong ke luar kota dan mengobrol tentang banyak hal di dalam mobil. Ga terlalu inget sih detailnya. Udah mayan lama soalnya. Yang paling aku inget adalah celetukan temenku yang namanya Aris.

“Kok nggak ada manusia yang sempurna sih? Aneh ya? Padahal manusia itu adalah makhluk ciptaan Allah yang paling sempurna.”

Waktu itu aku mikir, iya, ya? Bener juga. Bukannya kita, I mean manusia, adalah makhluk ciptaan Allah yang paling sempurna? Kenapa kita selalu bilang nobody’s perfect? Berarti kita nggak bersyukur dong. Tuhan sudah nyiptain kita sebagai makhluk yang paling sempurna, yang bahkan bangsa malaikat dan jin-pun diminta Tuhan untuk hormat kepada kita, tapi kita sendiri selalu bilang kalo kita nggak sempurna. Hmmm... dasar manusia. Hehe.. Waktu itu juga, kebetulan aku nemu lagu Welcome to Whenever You Are-nya Bon Jovi di playlist kumpi temen yang di dalemnya ada lirik kek gini:

when you wanna give up and you’re heart’s about to break, remember that you’re perfect, God makes no mistakes.

Atau kalo ditrenslet ke bahasa Indonesia artinya kek gini:

Saat kau akan menyerah dan hatimu nyaris hancur, ingatlah bahwa kau sempurna, Tuhan tidak pernah membuat kesalahan

Pas banget kan? Semakin meyakinkan aku kalo kata-kata si Aris, temenku tadi ada benernya juga.

Tapi kalo dipikir-pikir lagi, mungkin semua ini hanya masalah cara pandang saja. Sebenernya nggak usah diperdebatkan. Dua-duanya bener kok biarpun d’massive bilang ‘tak ada manusia yang terlahir sempurna’, sedangkan Om-Om di Bon Jovi bilang ‘remember that you’re perfect, God makes no mistakes’ dan saya lebih setuju sama kata Om-Om ganteng di Bon Jovi.

Yang saya pikir dan tanyakan sekarang adalah, terus ngapain ya saya ngebahas semua ini dan nge-posting tulisan ini? Hahaha.... Ya sudahlah. Berharap saja masih ada yang bisa didapatkan dari postingan ini.

Ok, people. See y’all around.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Hidup dari Jendela Bus

Bulan Separuh

The World is On Fire, Tentang Serial Daredevil