Romantis Itu Seperti Ini




“Iiiih.. romantis banget sih cowok ituuuu.”

Saya hanya tersenyum sewaktu mendengar komentar dari beberapa ABG yang duduk di meja belakang saya. Sore itu saya sedang menikmati makan siang di sebuah warung ayam bakar sambil menikmati sebuah acara di televisi.

“Iyaaa.. Aku juga mau dikasih kembang sama cokelat kayak gitu pas valentine. Romantis!” komentar temannya.

Lagi-lagi saya tersenyum, masih sambil berusaha menghabiskan makan siang saya.

Romantis. Bunga, cokelat, barang, materi. Ternyata masih belum berubah hingga sekarang. Ternyata semuanya masih saja dianggap romantis oleh beberapa orang. Tapi, ternyata bagi saya, romantis itu tetap saja bukan seperti itu.

Romantis adalah ketika orang yang kita cintai selalu ada untuk kita. Bukan tentang fisik, bukan tentang selalu berada di sisinya atau kemana-mana berdua atau selalu bertukar pesan setiap saat. Tapi tentang bagaimana kita selalu siap membantunya ketika dibutuhkan, ketika kita siap menjadi telinga untuk mendengarkan semua ceritanya, ketika kita selalu tahu ada yang tidak beres dan bahwa dia hampir jatuh, lalu kita bersiap sedia untuk menangkapnya ketika itu terjadi.

Romantis adalah ketika kita mencintai seseorang dan kita menyebut namanya dalam doa kita, memohonkan kesehatan dan keselamatan untuknya, memohonkan kebaikan, memohonkan agar kita dan mereka yang kita cintai selalu dijaga di jalan-Nya.

Romantis adalah ketika kita mencintai seseorang lalu tiba-tiba kita memberikan kejutan padanya. Bukan melulu tentang segala hal yang bersifat materi, tapi cukup dengan kehadiran. Ketika kita lama tidak bertemu dengannya lalu tiba-tiba dia datang lalu kita menghabiskan waktu bersamanya. Tak perlu apa-apa. Hanya duduk atau berjalan bersamanya dan bercerita tentang segala hal.

Romantis adalah ketika kita mencintai seseorang dan memperkenalnya kepada dunia kita. Ketika dia memperkenalkan kita pada masa lalunya, pada waktu-waktu bahagia ketika kita belum mengenalnya, ketika kita belum ada di sana. Ketika dia memperkenalkan kita pada teman-temannya, pada keluarganya, membiarkan kita masuk ke dalam lingkarannya.

Romantis adalah ketika kita mencintai seseorang dan kita berusaha menjaganya. Bukan dengan selalu bertanya sedang apa, sedang di mana, sedang bersama siapa, atau kirimkan bukti fotonya jika benar kamu ada di sana. Tapi lebih pada ayo sholat, hati-hati di jalan, semoga perjalanmu aman, semoga Alloh selalu melindungimu, pulanglah sebelum malam agar lebih aman, minumlah obatnya agar kamu lekas sembuh, atau istirahatlah dulu karena aku tak ingin kamu terlalu lelah.

Romantis adalah ketika kita mencintai seseorang dan kita berusaha melindunginya. Bukan dengan selalu memeluk kita atau menggandeng tangan kita. Tapi dengan melindungi harga diri kita, tidak menyentuh kita sebelum halal baginya.

Dan di atas semua itu, bagi saya, romantis adalah ketika kita mencintai seseorang lalu dia berani mengambil tanggung jawab atas kita, atas hidup kita, atas dunia dan akhirat kita hanya dengan mengucapkan, “Saya terima nikahnya”.

Ya. Buat saya romantis itu seperti ini.


*) Gambar dipinjam dari www.theworkdesign.com

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Hidup dari Jendela Bus

Bulan Separuh

The World is On Fire, Tentang Serial Daredevil