Waktu



Masalahnya, kita pikir kita masih punya waktu.
Selalu seperti itu.

Sholat? Ah, itu bisa nanti.
Nanti, satu jam lagi..
Nanti, sebentar lagi..
Nanti sajalah kalo sudah akan mati..
Masalahnya, mati kita ini,

     benarkah datangnya masih nanti?
Bagaimana jika hari ini?
Bagaimana jika detik ini?

Pekerjaan? Sudah, nanti masih bisa.
Santai-santai dulu saja.
Nanti kalo sudah dekat tenggat masa
      baru dikerjakan juga tak apa-apa.
Begitu sampai pada masanya,
      lantas bekerja seenaknya,
      yang penting ada hasilnya.
Ada hasilnya, hasil seadanya.

Tapi lagi-lagi pertanyaannya sama.
Bagaimana jika detik berikutnya kita
     sudah harus meninggalkan dunia?
Bagaimana jika kita ditanya tentang
     tanggung jawab kita?
Atau tentang masa
     dan apa yang telah kita lakukan padanya?


Ternate, 23 Maret 2015

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Hidup dari Jendela Bus

Bulan Separuh

The World is On Fire, Tentang Serial Daredevil