Mampu





"Katanya punya duit banyak? Katanya orang mampu? Eh, diminta jadi donatur, nyumbang duit dikit aja nggak mau! Mampu apa?" cibirku sambil meremas-remas surat permohonan donatur yang baru saja mendapat penolakan.

Dia tertawa geli melihat tingkahku, membuatku heran, membuatku ingin memukulnya.
"Kamu kenapa malah ketawa?" protesku.

"Sori.. sori...," katanya seraya menahan tawa. "Nggak... Lucu aja lihat kamu marah-marah, memberikan perbandingan untuk dua hal yang jelas berbeda."

"Maksudmu?"

"Mampu sama mau itu beda, Kawan. Banyak kok orang yang MAMPU untuk menjalankan sholat, tapi kenyataannya apa? Karena mereka memang tidak MAU, ya mereka tidak sholat."

Aku mempercepat langkahku, meninggalkannya. Kurang ajar, bukannya membela, dia malah menyindirku!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Hidup dari Jendela Bus

Bulan Separuh

The World is On Fire, Tentang Serial Daredevil