Cinta yang Sesungguhnya


eatingasia.typepad.com


"Apa coba bagusnya? Tak ada yang istimewa. Hanya sebuah satelit yang mengorbit bumi yang bahkan tak bisa menghasilkan cahaya sendiri. Yang bahkan tak punya keberanian untuk mengambil langkah sendiri. Ke mana pun bumi pergi, yang bisa dia lakukan hanya mengikuti."

"Bukannya itu yang namanya cinta?"

"Cinta? Cinta macam apa itu?"

"Cinta yang sesungguhnya, yang penuh kepasrahan, yang penuh kepatuhan."

"Cinta yang penuh kebodohan!"

"Benarkah?"

"Lalu apa namanya kalau bukan bodoh?"

"Kau mematuhi aturan tuhanmu?"

"Pastinya!"

"Nabimu?"

"Tentu saja! Tentu saja kuikuti semua tuntunannya, kujalani aturannya, kujauhi larangannya..."

"Mematuhinya?"

"Ya."

"Setia pada mereka?"

"Tentu saja."

"Mengapa?"

"Karena aku percaya mereka benar!"

"Hanya itu?"

"Karena... karena aku mencintai mereka."

"Jadi, bodoh itu namanya?"

"Ah... yah..."



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Hidup dari Jendela Bus

Bulan Separuh

The World is On Fire, Tentang Serial Daredevil