Curhatan Tentang Mantan

www.pinterest.com



"Menurutmu sebagai seorang perempuan, aku tuh laki-laki egois bukan sih kalo aku ngelarang pacarku buat hubungin mantannya?"

"Egois."

"Kenapa?"

"Lah memang kamu siapa kok berani ngelarang dia?"

"Loh, aku kan pacarnya!"

"Secara hukum, apalagi secara agama sih kamu ga punya hak buat ngelarang."

"Iya sih.

"Cuman hal-hal kayak gitu kan bisa diomongin."

"Udah pernah diomongin sih. Aku udah bilang kalo aku ga suka dia masih berhubungan sama mantannya. Mantannya tuh masih sering nelponin terus. Pacarku masih aja nerima telpon dari dia dengan alasan ga enak. Padahal yang diobrolin ga penting."

"Ya diomongin baek-baek, nggak usah pake ngelarang-ngelarang segala. Katanya perempuan itu diciptain dari tulang rusuk."

"Apa hubungannya?"

"Ya karena diciptain dari tulang, kalo pengen ngelurusin sewaktu dia bengkok, ga bisa dipaksa. Kalo dipaksa ntar patah. Kudu ati-ati, kudu pelan-pelan ngingetinnya. Kudu telaten, ga bisa sekali tarik dan dipaksa lurus. Melarang, apalagi dengan posisi kalian yang baru pacaran, sama aja kamu lurusin dia secara paksa. Bisa patah nanti dia."

"Terus gimana?"

"Ya itu, diobrolin aja pelan-pelan, jangan gampang bosen."

"Gitu ya?"

"Iya."

"Menurutmu, mantannya dia itu reseh ga sih?"

"Reseh. Orang udah tahu kalo mantannya itu udah punya pacar baru kok ya masih dihubungin buat ngobrolin hal ga penting gitu. Cuma kan janur kuningmu emang belum melengkung. Dia berhak, dong. Apalagi pacarmu nanggepin."

"Itu dia..."

"Makanya..."

"Apa?"

"Cepetan dihalalin sana. Biar pacarmu dapet kepastian dan punya alasan lebih kuat buat ga nerima telpon dari mantannya itu."

"Hehehehe... Iya. Hadeh. Dasar perempuaaaan!"

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Hidup dari Jendela Bus

Bulan Separuh

The World is On Fire, Tentang Serial Daredevil