Supri



Saya dipertemukan untuk pertama kalinya dengan Supri di tahun 2011. Waktu itu saya tahu kondisinya memang sudah tidak terlalu bagus, sudah tak lagi bugar. Tapi dia masih hidup, masih bisa bertahan. Itu sudah lebih dari cukup.

Supri itu hebat. Di tengah kondisinya yang tidak lagi prima, dia telah menemani saya beberapa kali mengelilingi pulau Ternate dan sekali di pulau Tidore. Di luar itu, entah sudah berapa kali saja dia menemani saya menghabiskan waktu mengelilingi Ternate, memasuki gang-gang kecil, menemukan jalan-jalan tikus baru. Dia juga selalu setia menemani saya di setiap cuaca, panas maupun hujan. Seringnya hujan. Karena saya menyukai hujan sehingga setiap kali hujan, saya terjang saja.

Supri itu lebih terkenal dari saya. Seringnya, setiap kali bertemu dengan saya dan Supri di jalan, yang disapa atau dipanggil oleh teman-teman kantor bukan saya, tapi Supri. Saking terkenalnya dia, teman serumah saya di kosan lama dulu pernah sampai memimpikannya, bertemu dengan Supri di mimpinya. Hebat, kan pesona Supri? Tapi, sehebat apa pun pesonanya, saya tidak pernah cemburu padanya. Biar sajalah. Toh tak akan ada gunanya juga saya cemburu padanya.

Supri itu super sabar. Dia jarang rewel walaupun saya sering mengabaikan kesehatannya. Saya sering terlambat mengganti olinya, atau membiarkannya kehabisan bensin di tengah jalan karena saking malasnya saya mengecek. Dan yang menurut saya paling parah adalah, pengabaian saya terhadap kebersihan dirinya. Di bawah pemeliharaan saya, berapa kali dia mandi dalam setahun, benar-benar bisa dihitung dengan jari. Belum lama ini saja, saya membiarkannya tidak mandi selama dua bulan penuh. Tapi tetap saja dia tidak rewel. Tetap saja dia mau menyala di pagi hari, bersiap mengantar saya ke mana saja.

Beberapa orang sudah meminta saya untuk menjualnya saja menggantinya dengan yang baru. Tapi, saya belum bisa melepaskannya. Saya tahu dia masih akan bisa bertahan. Saya masih akan berusaha menjadi pemilik yang lebih baik lagi agar dia bisa bertahan. Semoga jasa-jasanya mendapat balasan yang setimpal. :D

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Hidup dari Jendela Bus

Bulan Separuh

The World is On Fire, Tentang Serial Daredevil