Bukan Saya

Hasil gambar untuk irresponsible, photography
getty images


Sampah-sampah itu menumpuk lagi, keluh saya dalam hati. Entah semenjak kapan, kedua mata saya tidak dapat lagi menoleransi tumpukan sampah yang tidak berada di tempat seharusnya. Seperti siang ini, di tengah pelaksanaan ujian praktik pelatihan yang saya ikuti.

Dengan sedikit kesal, saya mulai memunguti kardus bekas tempat kudapan pagi yang berserakan di lantai koridor laboratorium. Sosok-sosok yang lain sedang sibuk menghadapi ujian praktik. Beberapa. Beberapa lainnya duduk-duduk mengobrol dengan peserta lainnya. Beberapa lainnya lagi sibuk ber-selfie. Tak ada yang peduli bahwa di lantai beserakan sampah bekas pembungkus makanan mereka. Tak ada yang peduli .

"Tolong angkat kardus itu, Dek!"

Saya menoleh. Seorang teman tersenyum ke arah saya sambil ikut memunguti sampah yang bisa dia jangkau. Saya membalas senyumannya.

"Bukan saya, Bu!"

Senyuman langsung surut dari wajah saya demi mendengar jawaban itu. Saya menoleh padanya, pada seorang laki-laki yang tadi saya tahu sedang duduk-duduk bersama teman-temannya, bercerita, tertawa-tawa di kursi, di atas tumpukan kardus kosong bekas makanan itu.

Bukan saya. Entah sudah berapa kali saya mendengar jawaban semacam itu. Bukan saya. Bukan mereka. Bukan mereka yang membuang sampah itu, jadi mereka tidak merasa bertanggung jawab dan merasa wajib membersihkannya. Bukan mereka. Bukan saya.

Bukan saya. Sama seperti kebanyakan dari kita. Bukan saya kok yang suka membuang sampah di sungai, jadi untuk apa saya ikut peduli kegiatan bersih kali? Bukan saya kok yang suka menggunduli hutan, untuk apa saya menanam pepohonan? Bukan saya yang membuang sampah di jalan, untuk apa pula saya harus merasa bertanggung jawab mengambil sampah itu dari jalan lalu membuangnya ke tempat seharusnya? Ya, untuk apa? Kan bukan saya. Tapi masalahnya, bukannya kita tinggal di sini, kita yang akan mengalami akibatnya, kita ikut makan getahnya. Apa salahnya kita peduli, mencegah agar akibat buruknya tak terjadi? Apa salahnya? Tapi yah, lagi-lagi bukan saya.



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Hidup dari Jendela Bus

Bulan Separuh

The World is On Fire, Tentang Serial Daredevil