Sepertinya Aku Merindukanmu



"Sepertinya... aku merindukanmu."

Tak pasti. Tak pasti apa nama rasa ini. Tak pasti apakah aku menyukai ini.

"Oh ya? Apanya yang kau rindukan?"

Aku menatapi layar ponsel, membaca ulang pesan yang baru saja kau kirimkan untuk membalas pesanku.

Apa yang kurindukan? Semuanya. Aku merindukan suara tawamu. Aku merindukan tenangnya suaramu ketika menanggapi semua keluhanku. Aku merindukan bagaimana kau menyediakan tanganmu, lalu dengan cepat mengaitkan jemarimu ketika kuletakkan tanganku di sana. Aku merindukan kedua mata cokelatmu. Aku merindukan bagaimana aku bisa secara sembunyi-sembunyi memandangimu. Aku merindukan caramu menggenggam tanganku. Aku merindukan obrolan-obrolan kita yang begitu dalam dan tak tahu waktu. Aku merindukan... Semuanya. Semua tentangmu.

"Entah." Satu kata itu yang kutuliskan lalu kukirimkan padamu.

"Tak apa," balasmu. "Merindu itu tak harus ada alasan."

Kau mengakhirinya dengan sebuah gambar senyuman.

Ah, sepertinya aku semakin merindukanmu.


Gambar koleksi pribadi

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Hidup dari Jendela Bus

Bulan Separuh

The World is On Fire, Tentang Serial Daredevil