Seringnya

http://www.aterriblehusband.com/gift-of-listening/



Seringnya kita lebih peduli pada siapa yang berbicara, bukan pada apa yang dibicarakan.

Seringnya, pada mereka yang kita anggap "di bawah" kita, kata-kata itu hanyalah sampah, yang setiap penjelasannya bisa selalu kita jawab dengan, "Sudah! Saya tidak mau dengar!".

Seringnya, kebanyakan dari kita ini merasa paling mengerti, paling berpengalaman, dan lebih parahnya, paling benar sehingga berhak untuk selalu mengatakan, "Kamu itu saya jelaskan dari tadi kok susah sekali ya pahamnya?"

Seringnya, kita ini lupa bahwa kita ini manusia biasa yang sudah pasti membuat dan akan membuat kesalahan.

Seringnya, kita lupa bahwa hidup ini dinamis, selalu bergerak sampai nanti mencapai garis finish.

Dan seringnya kita lupa bahwa sebenarnya setiap orang yang kita temui itu adalah guru yang pasti tahu sesuatu yang kita tidak tahu.

#Seringnya
Ternate, 28 Januari 2015



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Hidup dari Jendela Bus

Bulan Separuh

The World is On Fire, Tentang Serial Daredevil