Bekingan



pinterest


"Kamu tahu dia kan? Itu tuh... Yang itu..."

"Ada apa dengannya?"

"Manusia itu... memang kurang ajar sekali. Berani sekali dia melawan perintah atasan. Masak cuma disuruh mengubah sedikit saja laporan keuangannya, dia tak mau."

"Oh ya?"

"Iya. Sampai ramai tadi di kantorku. Ngotot sekali dia. Tak ada takut-takutnya. Padahal bosku itu galaknya kayak setan. Kalo perintahnya tak dituruti, hmmmm.... liat aja. Nggak bakal dapet jatah duit apa-apa.. Nggak bakal dikasih job dia nanti."

"Hmmm..."

"Beneran deh. Heran aku sama dia. Berani-beraninyaa... Pasti dia punya beking tuh."

"Beking?"

"Iya. Pasti dia punya channel sama yang di atas sana."

"Dia? Memang ada."

"Oh ya? Pantas berani sekali dia menolak perintah atasan langsungnya. Punya beking ternyata."

"Iya."

"Hebatkah bekingnya?"

"Hebat sekali."

"Lebih tinggi jabatannya dari bosku itu?"

"Jauh lebih tinggi."

"Kau tahu?"

"Tahu apa?"

"Bekingan dia lah. Kau tahu siapa?"

"Tahu."

"Siapa?"

"Alloh."

Aku menarik cangkir yang berisi cokelat hangat lalu menyeruput isinya. Rasa pahitnya cukup untuk menahan agar tawaku tak meledak. Aku tak berbalik, tak ingin melihat seperti apa wajah perempuan yang baru saja bertanya penasaran itu, yang duduk di belakangku itu. Aku bisa membayangkannya.



asifeq.tumblr.com

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Hidup dari Jendela Bus

Bulan Separuh

The World is On Fire, Tentang Serial Daredevil