Manfaat

gihsphoto2.weebly.com


"Kenapa?" tanya perempuan itu seraya menegakkan wajah dari buku yang ditekuninya tadi.

Laki-laki yang ada di hadapannya hanya menggeleng pelan. Tapi di wajahnya ada sesuatu yang coba dia sembunyikan, yang tak dia sampaikan.

"Kenapa?" tanya perempuan itu lagi. Dia tahu. "Bilang aja."

"Kamu.... kenapa suka baca novel?" Pertanyaan itu akhirnya terlontar dari laki-laki berkacamata itu.

"Memangnya kenapa?"

"Ya kenapa yang baca buku yang lebih bermanfaat aja. Buku-buku yang bisa nambah pengetahuan kamu. Atau buku biografi orang sukses. Siapa tahu bisa meniru kesuksesan mereka. Itu kan lebih bermanfaat."

Perempuan itu mengangguk-anggukkan kepalanya. Tak menunjukkan perlawanan.

"Novel itu kan fiksi. Isinya juga cuman cinta-cintaan cengeng kan? Itu hanya akan membuatmu menjadi manusia cengeng. Hidup ini berat, nggak bisa dihadapi dengan kecengengan."

Perempuan itu kembali mengangguk-anggukkan kepalanya. "Kamu pernah baca novel?" tanyanya.

"Buat apa?"

"Buat menemukan pesan tersembunyi yang ada di sana."

"Hah?"

"Serunya novel adalah kita ini diajak untuk berpikir, untuk mencari pesan yang seringnya tersembunyi di dalamnya. Pesan yang seringnya bisa dijadikan bekal untuk menghadapi hidup dan tidak diajarkan di sekolah-sekolah, tak ada juga di buku-buku pengetahuan. Ilmu tentang hidup. Mirip seperti ketika membaca biografi tapi disajikan dengan lebih ringan, dengan bahasa yang menyenangkan buat aku baca."

Laki-laki itu ganti diam.

"Tak apa. Menghakimi itu memang selalu lebih mudah kok," kata perempuan itu sebelum kemudian meneruskan membaca.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Hidup dari Jendela Bus

Bulan Separuh

The World is On Fire, Tentang Serial Daredevil