Ayah



Bersyukurlah kamu, Dek.
Ketika ayahmu yang adalah pencari nafkah dan tulang punggung keluarga,
yang wajib bekerja keras untuk menghidupimu,
masih berusaha keras menyediakan waktu untuk mendampingimu ketika kamu tampil di lomba atau membantumu belajar atau hanya sekedar menemanimu.

Bersyukurlah kamu, Dek.
Ketika laki-laki yang Allah ciptakan untuk menjadi ayahmu itu masih menegurmu ketika kamu melakukan kesalahan
dan bukannya memanjakanmu dengan mengikuti setiap keinginanmu.
Karena, agar kamu tahu, yang diinginkannya adalah surga bagimu.

Bersyukurlah kamu, Dek.
Ketika manusia yang sebenarnya berhati lembut dan penuh kasih sayang itu dengan suara kerasnya memarahimu ketika kamu tinggalkan shalatmu atau kamu umbar auratmu, atau kamu lakukan kemaksiatan yang mengancam akhiratmu.
Ketahuilah, Dek. Yang dia inginkan hanya menyelamatkan akhiratmu dari api neraka. Itu saja.

Jadi bersyukurlah, Dek.
Jangan kau sia-siakan waktu yang masih kamu miliki dengannya.
Detik ini. Menit ini.
Siapa tahu detik ini adalah detik terakhir kamu bisa memilikinya.
Karena mati itu pasti tapi waktunya kita tak tahu pasti.
Jangan kau sakiti hatinya.
Jangan kau kecewakan dia.

#ANoteOnMay
#SelfNote


Photo source: www.weddingsonline.in

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Hidup dari Jendela Bus

Bulan Separuh

The World is On Fire, Tentang Serial Daredevil