Mutasi



"Aku dengar kamu mau mutasi ya?"

"Iya."

"Pindah ke mana?"

"Pulang ke kampung halaman."

"Tinggal sama orang tua lagi?"

"Iya."

"Wiih enak dong. Banyak uang kamu nanti pasti ya?"

"Kok bisa?"

"Ya kan tinggal sama orang tua. Kebutuhan udah pasti tercukupi kan? Udah ga perlu mikir beli makan, bayar listrik, bayar air, bayar telpon."

"Ya semoga diberi banyak rejeki. Aamiin. Tapi nggak gitu juga. Kan aku udah kerja. Orang tua juga udah saatnya istirahat. Makanya aku mau pulang. Mau ganti ngurusin mereka. Mau berbakti. Mumpung masih ada waktu."

Aku cepat-cepat meraih cangkir kopiku lalu meneguk isinya. Malu aku pada senyumanmu karena sudah berpikir seperti itu tentangmu.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Hidup dari Jendela Bus

Bulan Separuh

The World is On Fire, Tentang Serial Daredevil