Sebuah Catatan di Bulan Mei

Source: pinterest


Maaf.

Aku tak lupa.
Tenang saja.
Mana mungkin bisa kulupa,
           sedangkan aku selalu
           menyimpanmu di dalam sini
           di dalam hati.
Kau dan aku tahu, hati tak akan lupa.

Maaf.

Aku bukan tak ingat,
aku tak butuh pengingat untuk hari ini.
Aku hanya sengaja tak mengucapkan selamat.
Kau dan aku tahu, selamat hanya sekedar kata. Bukan itu yang utama, tapi doa.
Dan doaku untukmu,
         aku memanjatkannya setiap waktu.
Tak ada hari khusus, tanggal khusus yang harus kutunggu.

Maaf.

Aku tahu kau merasa kecewa.
Sekarang.
Tapi ini demi dirimu. Aku. Kita.
Jika Rasul kita tak melakukannya,
        aku juga tak ingin melakukannya.
Aku sedang belajar mengikuti dia.
Aku hanya ingin menjadi manusia yang lebih baik saja.

Maaf.

Aku tahu,
untuk segala yang sudah kau berikan padaku,
jika aku ingin menggantinya,
tak akan cukup seluruh isi dunia.
Jadi aku hanya akan berusaha menjadi anak yang berbakti,
          memperbaiki diri,
          menjadi anak yang bisa
                membawamu ke surga nanti.
Karenanya, doaku buatmu tak akan pernah berhenti.
Doaku tak hanya akan kuberikan di hari ini,
         di tanggal ini,
         tapi di setiap hari.

Maaf.

Kuharap kau mengerti.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Hidup dari Jendela Bus

Bulan Separuh

The World is On Fire, Tentang Serial Daredevil