Tak Ada Hati



"Tunggu.. Tunggu...," katamu tiba-tiba, memotong keluhanku. "Kau bilang, kau ingin menulis tentang apa?"

"Cinta. Aku ingin menulis tentang cinta."

"Cinta, kau bilang?"

Lalu kamu tergelak. Tawamu keras memenuhi ruangan, bahkan memasuki ruang kosong di dalam kepalaku.

"Mana bisa kau menulis cinta? Sedangkan hati saja kau tak ada. Hahahaha... Kau itu cuma sebuah boneka. Hahahaha..."

Aku disesaki rasa tak menyenangkan. Panas. Membuatku menegakkan kepala, menatap wajah yang tengah tertawa di hadapanku sana. Lalu, tanpa bisa kutahan, aku meraihnya, memberengut dengan sebelah tangan, menjatuhkannya dari atas meja, membiarkannya terjatuh membentur lantai lalu pecah berkeping-keping.

"Tak punya hati kau bilang?" tanyaku dengan keras. "Bagaimana mungkin aku ini tak punya hati sedangkan aku padamu selalu disesaki oleh rasa benci?" teriakku pada pecahan cermin yang terberai di lantai itu.



Photo source: http://www.klrc.com/connect/morning-show-blog/beautiful-things/

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Hidup dari Jendela Bus

Bulan Separuh

The World is On Fire, Tentang Serial Daredevil